Ganjar Pranowo Bahas Bibit Radikalisme, Politisi Demokrat: Kader PDIP Cuma Sibuk Radikal Radikul

- 24 April 2021, 03:59 WIB
Politisi Demokrat, Abdull Rasyid mengomentari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo soal bibit radikalisme.
Politisi Demokrat, Abdull Rasyid mengomentari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo soal bibit radikalisme. /Twitter/@abdullah_rasy

PR BEKASI- Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid mengomentari ucapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait bibit radikalisme.

Terkait ucapan Ganjar tersebut, Abdullah Rasyid heran mengapa kader PDIP kesibukannya hanya berkutat tentang radikalisme saja tetapi tidak dengan persoalan lain.

Kader @PDI_Perjuangan cuma sibuk radikal radikul,” kata Abdullah Rasyid, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @abdullah_rasy, Sabtu, 24 April 2021.

Baca Juga: Chef Arnold Unggah Foto KTP Ariel Tatum Disebut seperti Foto Studio, Warganet: Bagi Dia Itu Masih Buluk

Lebih lanjut, Abdullah Rasyid mengungkapkan, kader PDIP kemudian malah bungkam bila dihadapkan terkait persoalan korupsi bansos ataupun perihal keberadaan harun masiku yang tak kunjung ditemukan.

Sementara korupsi Bansos diam tanpa suara. Harun Masiku pun hilang tak tentu kandangnya,” ucapnya.

Belum lagi bila telah membahas hutang negara yang jumlahnya fantastis, Abdullah Rasyid menyebut kader PDIP juga tak mau urusi persoalan itu.

Hutang menggunung dan mencekik generasi tak pernah mau urusi.
Kalian ini makhluk apa?” katanya.

Baca Juga: Ikuti Perkembangan Pencarian KRI Nanggala-402, AHY Ajak Seluruh Kader Demokrat Doakan Keselamatan Prajurit

Sebelumnya, Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi virtual, yaitu Jateng Edufest 2021 yang digelar Wahid Foundation pada Rabu, 21 April 2021.

Dalam diskusi virtual tersebut, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahaya dari sikap intoleransi di lingkungan sekolah bila didiamkan.

"Intoleransi di sekolah kalau sampai dibiarkan akan menjadi bibit dari paham terorisme dan radikalisme," kata Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo menceritakan, ia pun pernah menjumpai adanya sikap intoleransi tersebut di salah satu sekolah wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Risma Usulkan Guru yang Tewas Ditembak di Papua Jadi PNS, Prabowo: Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak?

Terdapat seorang siswi yang dirundung akibat tidak menggunakan jilbab. Parahnya, pihak guru tidak segera merespon adanya intimidasi tersebut.

"Terjadi situasi yang sangat intimidatif dan anaknya memilih keluar sekolah. Jangan dong. Janganlah," ujarmya.

Baca Juga: Gunung Merapi Diam-diam Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran di Bulan Ramadhan Ini

Ganjar Pranowo pun menekankan, bila sikap intoleransi seperti kembali ditemukan olehnya, maka iya tidak akan segan memberi tindakan terhadap guru maupun kepala sekolahnya.

"Kalau saya menemukan ini lagi, dengan sangat meminta maaf, guru ataupun kepala sekolah akan saya langsung pindahkan besoknya," ucapnya.

Ganjar Pranowo juga mengingatkan, di era digital seperti sekarang ini, penyebaran paham radikal banyak sekali beredar melalui media sosial.

"Handphone dan media sosial akan menjadi alat propaganda yang paling strategi,” ujarnya.

“Lalu membuat seolah-olah kelompok saya yang paling bener, dan yang lain salah maka anda harus mengikuti saya," katanya, menyambungkan.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x