Hehamahua Sebut Tepuk Tangan Budaya Yahudi, Muannas Alaidid: Budaya Kita Korupsi Dibilang Kelebihan Bayar

- 26 April 2021, 07:00 WIB
Pendiri Cyber Indonesia, Muannas Alaidin komentari pernyataan Hehamahua yang larang tepuk kangan karena budaya Yahudi.
Pendiri Cyber Indonesia, Muannas Alaidin komentari pernyataan Hehamahua yang larang tepuk kangan karena budaya Yahudi. /Twitter/@muannas_alaidid

PR BEKASI – Pendiri dari Cyber Indonesia, Muannas Alaidid ikut mengomentari pernyataan Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua.

Diketahui, Hehamahua dinilai melarang kader Masyumi untuk tepuk tangan lantaran menilai hal itu merupakan budaya Yahudi.

Muannas Alaidid pun memberikan komentar bernada satir kepada Hehamahua, dengan mengatakan bahwa budaya kita itu korupsi dibilang kelebihan bayar.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 26 April 2021: Elsa Hampir Ketahuan Nino hingga Orang Tua Kandung Reyna Terungkap, Andin?

Tepuk tangan itu bukan budaya kita, budaya kita itu korupsi dibilang kelebihan bayar,” kata Muannas Alaidid sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @muannas_alaidid pada Senin, 26 April 2021.



Pada cuitan lainnya, Muannas Alaidid pun kembali melontarkan komentar satirenya.

Tepuk tangan itu bukan budaya kita, budaya kita itu ketangkap bawa golok alesan buat potong mangga,” ujar Muannas Alaidid.

Baca Juga: Terbelah 3 Bagian, KSAL Jelaskan Tiap Potongan KRI Nanggala-402 yang Ditemukan

Selain itu, komentar satir juga disampaikan Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.

Larangan tepuk tangan (karena budaya Yahudi) orang-orang yang menyamakan dirinya dengan Nabi (Nevim) Musa (Moshe),” kata Budiman Sudjatmiko dikutip dari Twitter @budimandjatmiko pada Senin, 26 April 2021.

Pantas di film Conspiracy tentang rapat petinggi-petinggi Nazi untuk memusnahkan Yahudi, peserta rapatnya selalu tepuk meja, bukan tepuk tangan,” ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: Nama Pasaran, Sebuah 'Perang' Merebutkan Nama 'Josh' Digelar di AS

Sebelumya, Abdullah Hehamahua menyampaikan larangan tepuk tangan itu dalam Rapat Kerja Nasional DPP Partai Masyumi yang disiarkan kanal YouTube ‘Masyumi Memanggil’, pada Sabtu 24 April 2021.

Dalam tayangan tersebut, Hehamahua awalnya berdiri di mimbar dan berbicara soal sejarah perjuangan politikus Islamis di awal kemerdekaan Indonesia.

Menurutnya, dasar negara Indonesia diperjuangkan oleh tokoh-tokoh Islam. Hal itu pun, kata Hehamahua, juga disetujui oleh Pemimpin Partai Katolik, Kasimo.

Baca Juga: 7 Insiden Kecelakaan Kapal Selam Terburuk dari Tahun 2000 hingga 2021

“Saudara-saudara, Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menko Polhukam, dengar, bahwa Partai Katolik dipimpin oleh Kasimo menerima Islam sebagai dasar negara,” kata Hehamahua.

Sejumlah kader Masyumi peserta rapat yang mendengar pernyataan Anggota TP3 Laskar FPI tersebut, sontak tepuk tangan.

Akan tetapi, Abdullah Hehamahua  langsung meminta kader Masyumi agar tidak bertepuk tangan lantaran menurutnya hal itu adalah budaya Yahudi.

Baca Juga: Buntut Kekalahan Persib, Oknum Bobotoh Serang Graha Persib dan Mobil Plat B di Bandung

“Maaf, ciri Masyumi tidak ada tepuk tangan. Ciri Masyumi adalah takbir. Tepuk tangan adalah budaya Yahudi,” ujarnya.

“Saya mohon betul, sesudah ini tidak ada lagi dalam acara-acara Masyumi tepuk tangan. Tapi ciri Masyumi adalah takbir,” kata Hehamahua.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x