Sarkas! Sebut KKB Papua 'Tak Penting', Christ Wamea: Yang Penting adalah Bisa Bikin Heboh Geledah Berkas Ormas

- 28 April 2021, 11:20 WIB
Christ Wamea.
Christ Wamea. /Twitter/@PutraWadapi

PR BEKASI – Tokoh asal Papua, Christ Wamea turut menyoroti penangkapan pengacara habib Rizieq Shihab, Munarman oleh Densus 88.

Menurut dirinya, saat ini pihak kepolisian hanya mementingkan penggerebekan markas Front Pembela Islam (FPI).

Sebaliknya, Christ Wamea menilai polisi tidak terlalu mementingkan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Baca Juga: Sudah Ditegur PBB, Sri Lanka Tetap Bakal Larang Penggunaan Burkak dan Cadar bagi Perempuan Muslim

Menurutnya, aksi KKB Papua lebih banyak memakan korban jiwa baik dari pihak apparat maupun masyarakat sipil.

KKB Papua tdk penting yg penting adalah bisa bikin heboh dgn geledah bekas skretariat ormas dipetamburan,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan akun Twitter @PutraWadapi pada Rabu, 28 April 2021.

Tangkapan layar cuitan Christ Wamea.
Tangkapan layar cuitan Christ Wamea. /Twitter/@PutraWadapi


Dia menduga, barang-barang yang disita oleh Densus 88 di markas FPI bukanlah bahan baku untuk membuat bom, akan tetapi cairan pembersih toilet.

Baca Juga: Warganet Singgung Fadli Zon Bela Munarman Seperti Bela Ratna Sarumpaet, Begini Tanggapan Addie MS

Pembersih WC dibilang bahan peledak. Semuanya buat2 karena kebencian,” kata Christ Wamea.

Tangkapan layar cuitan Christ Wamea.
Tangkapan layar cuitan Christ Wamea. /Twitter/@PutraWadapi

Sebelumnya, dia juga membandingkan kasus penangkapan Munarman dengan kasus dua polisi yang dijadikan tersangka dalam kasus penembakan anggota Laskar FPI Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu tidak ditahan.

Polri tak menahan dua tersangka kasus unlawful killing terhadap laskar FPI. Dua tersangka dengan inisial F dan Y itu merupakan anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya,” katanya.

Baca Juga: Nyaris Perkosa Keponakan, Alat Kelamin Pria Ini Dipotong hingga Dimakan Babi

Sebelumnya, Tim Densus 88 telah melakukan penagkapan Munarman pada Selasa, 27 April 2021.

Munarman diketahui ditangkap saat berada di rumahnya yang terletak di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Lebih lanjut, dia akan ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya untuk kemudian menjalani pemeriksaan intensif.

Baca Juga: Tanggapi Penangkapan Eks Petinggi FPI Munarman, Musni Umar: Semoga Sabar dan Tabah Menghadapi Ujian

Munarman ditangkap atas tuduhan menghasut orang untuk melakukan tindakan terorisme dan berjanji setia kepada kelompok ISIS.

“Dia menghasut orang untuk melakukan tindakan radikal dan menyembunyikan informasi tentang terorisme dari pihak berwenang,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono.

Selain itu, Polri menduga Munarman terlibat dalam kasus pembaitan terhadap kelompok ISIS yang digelar di tiga kota besar di Indonesia yang terdiri dari Medan, Jakarta, serta Makassar.

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Rocky Gerung: Ini Hal Biasa, Supaya Ada Berita yang Lebih Heboh dari Korupsi

Penangkapan Munarman tersebut dilakukan setelah polisi menginterogasi sejumlah tersangka terorisme yang ditahan setelah serangan bom Gereja Katedral selama Misa Minggu Palma bulan lalu di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pasca penangkapan Munarman, Tim Densus 88 pun melakukan penggeledahan di bekas kantor ormas terlarang FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dari penggeledahan tersebut, Tim Densus 88 berhadi; menemukan beberapa bahan kimia yang diduga sebagai baku peledak TATP atau triacetone, triperoxide, aseton, dan nitrat.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x