Soroti Isu Babi Ngepet, Dedi Mulyadi: Jangan Mudah Percaya Cerita yang Bertentangan dengan Akal dan Pikiran

- 1 Mei 2021, 06:22 WIB
Dedi Mulyadi menanggapi isu babi ngepet yang sedang viral baru-baru ini.
Dedi Mulyadi menanggapi isu babi ngepet yang sedang viral baru-baru ini. /Dok. DPR RI

PR BEKASI - Menanggapi viralnya babi ngepet di media sosial, anggota DPR RI Dedi Mulyadi angkat bicara.

Ia menilai masih banyak warga yang percaya tentang babi ngepet yang menggegerkan warga Depok beberapa waktu lalu.

"Kalau kita renungkan sesungguhnya hari ini adalah era 'babi ngepet'," katanya dalam siaran pers pada Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Kepulauan Seribu, Anies Baswedan Jadi Satu-satunya Gubernur yang Nginap di Pulau Sabira

Ia menyatakan, wajar jika saat ini warga banyak yang percaya babi ngepet, karena sekarang ini era orang diam di rumah, tapi memiliki penghasilan tinggi.

Menurut dia, saat ini banyak orang yang tidak pernah terlihat bekerja dan berdiam diri di rumah tapi menghasilkan banyak uang, seperti online shop, trading saham dan bisnis aplikasi.

Ia mengatakan, kisah mistik babi ngepet merupakan ramalan orang dulu terhadap kehidupan saat ini.

Baca Juga: Diprediksi Jatuh di Eropa Tengah Oktober Mendatang, NASA Lakukan Simulasi Tabrakan Asteroid 2021PDC

Cerita seseorang menyalakan lilin di ruangan tertentu di rumahnya, kemudian melepaskan babi untuk mengambil uang merupakan sebuah filosofi yang patut direnungkan.

Api yang menyala merupakan gambaran listrik yang harus hidup. Kemudian babi digambarkan sebagai pulsa atau kuota internet sebagai penyambung yang tidak boleh terputus agar proses komunikasi transformasi digital berjalan efektif.

Terakhir, proses gesek seperti babi ngepet bisa dilihat dari gambaran transaksi elektronik yang kini semakin mudah.

Baca Juga: Heran Munarman 'Digrebek' Densus 88 Dikatakan Tidak Sah, Kader PDIP: Itu Langkah Selamatkan Bangsa

Salah satunya menggunakan sistem gesek kartu debit atau kredit.

Menurut dia, ini memang saat di mana orang bisa bekerja menjadi 'admin' tidak ke mana-mana tapi bergaji, orang bisa bekerja jadi 'buzzer' tidak ke mana-mana juga bergaji.

"Bisa bekerja sebagai 'endorsement' bisa jadi hanya ambil gambar dan foto di rumah kemudian di-'posting' tidak ke mana-mana bergaji, bisa jadi selebgram atau YouTuber yang bercerita di rumah tidak ke mana-mana juga bergaji," ungkap Dedi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara Sabtu 1 Mei 2021.

Baca Juga: Pangeran William Merasa Meghan Markle Menyudutkan Kate Middleton dalam Wawancaranya Bersama Oprah Winfrey

Ia menilai di era digital semakin terbuka dan spirit keagamaan yang tinggi menjadi sebuah ironi jika masih banyak warga yang percaya dengan babi ngepet dan menimbulkan problem kejahatan.

"Tapi jangan mudah percaya pada sebuah cerita yang bertentangan dengan akal dan pikiran. Mari bersikap hidup rasional dan jauhkan diri dari sifat iri dengki dan prasangka. Berpuasa bersihkan hati agar hidup damai penuh cinta," tuturnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x