PR BEKASI - Budayawan Sujiwo Tejo mengomentari soal kebijakan pemerintah yang dinilai saling bertolak belakang, yakni soal mudik Lebaran dilarang tapi boleh mengunjungi tempat wisata.
Sujiwo Tejo mengatakan, masyarakat sebaiknya tertawa saja melihat kebijakan pemerintah yang seperti itu, karena Indonesia adalah negara demokrasi.
Hal itu disampaikan Sujiwo Tejo saat menjadi narasumber di acara "Catatan Demokrasi" bertajuk "Waspada Lonjakan: Prokes Dilanggar, Virus Menyebar" pada Selasa, 4 Mei 2021.
"Ini kan demokrasi, jadi kalau orang bisa ketawa melihat babi ngepet, kita juga ketawa aja melihat yang begini-begini, melihat boleh dan tidak boleh. Jadi anggap aja sama," kata Sujiwo Tejo, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Rabu, 5 Mei 2021.
Sujiwo Tejo lantas menuturkan bahwa satu hal yang dia sayangkan dari kebijakan larangan mudik Lebaran dan pembukaan tempat wisata adalah ketika ada yang berbeda pendapat, tapi malah dibully di media sosial.
"Lagian yang saya sayangkan, kalau ada orang beda pendapat langsung dibully. Padahal dalam demokrasi, beda pendapat itu boleh dan sah. Jadi Filsuf Prancis bilang, kita beda pendapat, tapi aku hargai dan bela sampai mati hak kamu untuk berpendapat," tutur Sujiwo Tejo.
Menurut Sujiwo Tejo, pendapat itu baru bermasalah ketika diterapkan oleh yang berpendapat tersebut.