TKA China di Indonesia Terbanyak di Dunia, Herman Khaeron: Jangan Jual Kedaulatan dengan Dalih Investasi

- 15 Mei 2021, 12:05 WIB
Herman Khaeron mengatakan untuk tidak menjual kedaulatan dengan dalih investasi.
Herman Khaeron mengatakan untuk tidak menjual kedaulatan dengan dalih investasi. /Twitter/@akang_hero

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menanggapi data statistik yang menyebut populasi warga China terbanyak di sejumlah negara, selain di negaranya sendiri.

Dalam data statistik yang dibagikan Herman Khaeron, terlihat ada 10 negara terbanyak dengan etnis China terbanyak di dunia.

Hal yang mengejutkan dari unggahan Herman Khaeron, Indonesia menduduki peringkat pertama terkait populasi China terbanyak, di antara 7 negara Asia Tenggara yang masuk 10 besar. Meski begitu, yang disorotinya adalah persoalan terkait kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.

Baca Juga: Pemerintah China Penjarakan Ratusan Ulama Uighur selama 7 Tahun, demi Doktrinasi Ulang Pemahaman Islam

Totalnya hampir mencapai 8 juta populasi, dibandingkan Amerika Serikat yang tak sampai 4 juta warga China.

Menanggapi hal itu, Herman menanyakan apakah memang Amerika Serikat dan negara Eropa yang makmur berkat adanya investasi negara panda tersebut.

"Memangnya Amerika dan negara-negara Eropa makmur karena investasi China?" katanya.

Baca Juga: Fadli Zon Soroti WNA China yang Terus Datang: Mau Kerja atau Menetap di Negeri Ini?

Dia menegaskan bahwa yang dapat mengubah nasib dari suatu bangsa tak lain dan tak bukan adalah bangsa itu sendiri.

"Janganlah menjual kedaulatan negara dengan dalih investasi," sambung Herman Khaeron, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @akang_hero pada Minggu, 15 Mei 2021.

Tangkapan layar cuitan Herman Khaeron.
Tangkapan layar cuitan Herman Khaeron. Twitter @akang_hero


Sementara itu, masyarakat Indonesia sendiri pun dibuat tak habis pikir dengan Warga Negara Asing (WNA) China yang terus berdatangan ke Indonesia.

Baca Juga: Organisasi Agama Uighur Kecam Upaya Amerika Serikat Rusak Hubungan China dan Islam

Bahkan, para WNA tersebut masih terus saja berdatangan meskipun pemerintah Indonesia memberlakukan larangan mudik pada 6 sampai 17 Mei 2021.

Mereka datang secara bergelombang dari mulai Ramadan sampai dengan hari pertama Lebaran Idul Fitri.

Mereka yang datang dalam salah satu penerbangan tercatat berjumlah 110 orang WNA China.

Baca Juga: Guru di China Ditangkap Usai Jambak Rambut Murid hingga Kulit Kepalanya Sobek

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Airlines dari Hangzhou China juga datang dengan  penumpang sebanyak 149 orang.

Selain itu sejumlah WNA China datang pada 11 Mei, dilaporkan ada sekitar 101 yang datang ke Indonesia dari Shenzen.

Hal ini pun sempat menjadi sorotan dari Politisi Gerindra Fadli Zon.

Dia menanyakan alasan dari kedatangan para WNA tersebut, bahkan di hari Lebaran.

Baca Juga: Manfaatkan Celah dalam Aplikasi KFC, Mahasiswa di China Rugikan Perusahaan hingga Rp443 Juta

"Mau kerja atau migrasi menetap di negeri ini?" tutur Fadli Zon.

"Sementara kita mau ziarah kubur pun tak bisa," sambungnya.

*Diclaimer: Berita ini mengalami penyuntingan dengan judul awal "Etnis China di Indonesia Terbanyak di Dunia, Herman Khaeron: Jangan Jual Kedaulatan dengan Dalih Investasi".***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @akang_hero


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x