Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Jauh dari Target, Jokowi: Semoga Vaksin Gotong Royong Bisa Mempercepatnya

- 18 Mei 2021, 17:25 WIB
Jokowi sebut vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari target.
Jokowi sebut vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari target. /Instagram/@jokowi

PR BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan jumlah penerima vaksinasi Covid-19 saat ini masih jauh dari target.

Menurut Jokowi, vaksinasi Covid-19 baru mencapai 23 juta dosis dari target 380 juta dosis.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meninjau vaksinasi Covid-19 Gotong Royong di Kawasan Industri Jababeka pada Selasa, 18 Mei 2021.

"Pada 13 Januari 2021 sudah mulai vaksin yang pemerintah gratis. Sampai saat ini sudah menyuntikkan 23 juta dosis vaksin dari rencana kami kurang lebih 380 juta dosis," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Kastil Drakula di Rumania Berikan Vaksinasi Covid-19 Gratis, Pengunjung Kini Dapatkan 'Gigitan' di Tangan

Dengan pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang mulai dilakukan hari ini, Jokowi berharap target pemerintah bisa terbantu.

Dia menyebut 19 perusahaan di sektor manufaktur siap menyelenggarakan vaksinasi.

"Oleh sebab itu, saya ingin terima kasih karena vaksin gotong royong akan mempercepat proses vaksinasi di seluruh tanah air," ungkapnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Selasa, 18 Mei 2021.

Baca Juga: Tak Diundang Vaksinasi di Galeri Nasional seperti Rekan-rekannya, Sujiwo Tejo: Padahal Saya Gak Anti Jokowi

Namun, Jokowi mengakui pemerintah kesulitan mendapatkan pasokan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong.

Sejauh ini, pemerintah sudah mengantongi komitmen sebanyak 30 juta dosis, tetapi baru 420 ribu dosis yang tiba di Indonesia.

"Karena memang membeli vaksin, mencari vaksin itu menjadi rebutan 215 negara. Semua ingin dapat vaksin secepatnya untuk bisa keluar dari covid-19 ini," tuturnya.

Diketahui, pemerintah menetapkan jenis vaksin yang bisa digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong adalah Sinopharm dan CanSino.

Keduanya tak digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x