Serukan Umat Muslim Salat Gerhana Bulan, MUI: Mari Jadikan Renungan Mendekatkan Diri pada Allah SWT

- 26 Mei 2021, 17:30 WIB
Gerhana bulan yang akan terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 malam pada masa pandemic Covid-19 kali ini, merupakan ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Gerhana bulan yang akan terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 malam pada masa pandemic Covid-19 kali ini, merupakan ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT. /Pixabay

PR BEKASI - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan, mengungkapkan bahwa fenomena alam Gerhana Bulan yang akan terjadi nanti malam bisa jadi ajang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dirinya pun mengajak Umat Islam untuk melakukan Shalat Gerhana pada saat berlangsungnya gerhana bulan total pada Rabu 26 Mei 2021 mulai pukul 18.08 WIB.

“Kami menghimbau umat Islam untuk melakukan Salat Gerhana,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Kenapa Dianjurkan Salat Gerhana Bulan? Berikut Penjelasannya Menurut Hadis

“Fenomena alam ini hendaknya menjadi renungan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri pada Allah SWT,” sambungnya.

Dia pun menambahkan bahwa fenomena alam langka tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

Umat Islam yang yakin akan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

Baca Juga: LAPAN Sebut Gerhana Bulan Total Bersamaan dengan Hari Raya Waisak Tak Akan Terjadi Lagi Setelah Ratusan Tahun

“Saya menghimbau umat Islam untuk menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT,” ujarnya.

Tidak ketinggalan, dirinya menilai bahwa momen gerhana bulan pada masa pandemic seperti sekarang salah satu momen pas tingkatkan iman tersebut.

“Apalagi pada era pandemi Covid-19, yang mana kita perlu untuk wajib iman, wajib aman (menjaga jarak, memakai masker dan menjauhi kerumunan), serta wajib imun atau meningkatkan imunitas kita,” ucapnya.

Baca Juga: Tata Cara Salat Gerhana Bulan saat Super Blood Moon, Lengkap dengan Niat dalam Bahasa Arab-Latin

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama mengimbau warga Muslim menunaikan shalat sunah gerhana.

Namun, pelaksanaannya tetap dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Shalat gerhana dua rakaat diawali dengan niat dan takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca doa iftitah lalu membaca Surah Al Fatihah.

Baca Juga: Jadwal Pengamatan Gerhana Bulan Total Besok, Bisa Dilihat di Langit Tanpa Alat Bantu

Dilanjutkan dengan membaca surah selain Al Fatihah dengan cara dijaharkan (dilantangkan suaranya, bukan lirih), rukuk dengan membaca tasbih, dan i'tidal (bangkit dari rukuk).

Setelah i'tidal pertama tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surah lain.

Berdiri yang kedua lebih singkat dari yang pertama dan dilanjutkan dengan rukuk kedua yang lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Simak Panduan Kemenag soal Pelaksanaan Salat Gerhana

Lalu, i'tidal, sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, lalu bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua.

Pada rakaat kedua dikerjakan sebagaimana rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat serta diakhiri dengan tasyahud dan salam.

Setelah itu jamaah shalat gerhana mendengarkan khutbah dari imam mengenai anjuran untuk berzikir, berdoa, beristighfar, dan bersedekah.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x