Fahri Hamzah Layangkan Surat Terbuka untuk Pegawai KPK: Kalau Tak Mau Diatur Jadilah Politisi

- 1 Juni 2021, 08:32 WIB
Fahri Hamzah layangkan surat terbuka untuk pegawai KPK.
Fahri Hamzah layangkan surat terbuka untuk pegawai KPK. /Instagram/@fahrihamzah

PR BEKASI – Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah melayangkan surat terbuka kepada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Surat terbuka tersebut, Fahri Hamzah sampaikan melalui unggahan akun Instagram-nya pada Senin, 31 Mei 2021.

Fahri Hamzah menulis surat terbuka berisi ucapan selamat menempuh hidup baru bagi para pegawai KPK.

Baca Juga: Bertepatan Hari Lahir Pancasila, KPK Lantik 1.271 Pegawai Jadi ASN

Lebih lanjut, Fahri Hamzah membuka surat terbuka dengan mengutip pernyataan Istri Presiden ke-32 Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt, yakni Anna Roosevelt.

Otak BESAR bicarakan IDE. Otak SEDANG bicarakan PERISTIWA. Otak KECIL bicarakan ORANG. (Eleanor Roosevelt),” tulis Fahri Hamzah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @fahrihamzah, Selasa, 1 Juni 2021.

Fahri Hamzah kemudian menyoroti adanya reaksi berlebihan dari pegawai KPK yang menurutnya justru membuat kesan bahwa lembaga anti rasuah  itu berubah menjadi instansi politik.

Baca Juga: Sebut Upaya Berantas Korupsi Mati di Periode Jokowi, Bambang Widjojanto: KPK Sekarat, Koruptor Pesta Pora!

Bereaksi berlebihan membuat kalian ketahuan bahwa selama ini memang lembaga penegak hukum itu telah lama menjadi lembaga politik yang penuh intrik dan persaingan,” ujarnya.

Fahri Hamzah menyebut rakyat hanya disuguhi opera sabun. Masalah tidak kunjung selesai tapi tetap harus tepuk tangan.

Dulu, saya sampai marah kayak orang gila ngingetin kalian. Tapi ampun deh, lagi banyak yang tepuk tangan semua dianggap lawan kalau berbeda pandangan,” tuturnya.

Baca Juga: Tanggapi Pemecatan 51 Pegawai KPK, Anwar Hafid: Bukti Presiden Mulai Tidak Didengarkan oleh Pembantunya

Fahri Hamzah mengatakan bahwa Indonesia negara hukum yang memiliki dasar yang justru tidak mau didengarkan oleh para pegawai tersebut.

Sikat aja semua seolah dunia milik kalian saja sendiri. Negara hukum ini ada dasarnya. Kalian gak mau denger,” ucapnya.

Lantas, Fahri Hamzah menegaskan bahwa kini masa pegawai KPK itu telah dan saatnya memberikan kesempatan bagi generasi baru.

Baca Juga: Soroti Polemik TWK KPK, Rian Ernest: 100 Persen Gak Yakin dengan Validitas dan Legalitasnya

Sekarang, tiba masanya berakhir. Introspeksi kawan. Ada masa kita harus tau diri, cukuplah. Kasih kesempatan generasi baru,” tuturnya.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI itu para pegawai KPK tersebut terdapat tiga arena yang bisa ditempuh apabila hendak memilih untuk berpolitik yakni LSM, media, dan partai.

Otot kalian sudah gak kuat. Otak kalian sudah gak mampu di medan itu. Kalau mau berpolitik ada 3 medan baru: LSM, Media dan Parpol,” ujarnya.

Baca Juga: Pernah Marah seperti Orang Gila Saat Ingatkan Masalah di KPK, Fahri Hamzah: Otak Kalian Sudah Nggak Mampu!

Ada tempat bagi pribadi-pribadi seperti kalian yang gak mau diatur dan tidak suka di kangkangi aturan. Jadilah politisi di dunia bebas merdeka; jadi aktivis, bisnis atau politisi. Lebih cocok karena dunianya adalah dunia persaingan, tidak teratur," tuturnya.

Fahri Hamzah menjelaskan, dalam dunia politik, semua pihak berusaha bersaing untuk menang dan terkadang aturan menjadi nomor kesekian.

Hal tersebut kata aktivis 1998 itu, tentu saja berbeda dengan dunia hukum yang tidak harus menang, tetapi aturan tetap harus tegak.

Baca Juga: Langgar Kode Etik, Penyidik KPK Diberhentikan Tidak Hormat

Di politik orang bersaing untuk menang kadang aturan nomor belakang. Di dunia penegak hukum kita tidak harus menang, yg penting tegakkan aturan,” ujarnya.

Kadang, di dunia penegakan hukum kita mengakui salah, mengakui gagal temukan alat bukti dan kita keluarkan SP3,” katanya.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah menuturkan bahwa aturan-aturan baru semacam SP3 tersebut ditolak oleh para pegawai tersebut, dan menganggap mereka pasti benar dan pasti menang.

Bahkan kalian berprinsip kalian tidak saja harus menang tapi yang lain harus kalah dan hancur. Inilah yang tidak lumrah di dunia hukum tapi lumrah di politik,” ujarnya.

Baca Juga: Langgar Kode Etik, Penyidik KPK Diberhentikan Tidak Hormat

Fahri Hamzah mengingatkan bahwa KPK saat ini akan baik-baik saja.

Cukuplah kawan. Jangan berpikir “harus ada kami”. Semua akan berjalan baik-baik saja. Tidak harus ada kita. Jangan sombong seolah negeri ini akan hancur kalau kita tidak ada,” katanya.

Fahri Hamzah pun meminta pegawai KPK itu mengucapkan selamat datang kepada generasi baru, dan berhenti berpolitik di lembaga penegak hukum.

Arah Baru penegakan hukum adalah hukum yang terbuka, transparan, imparsial dan bekerja dengan kaedah dan filsafat hukum itu sendiri. Selamat menempuh hidup baru!” tuturnya.

Tangkapan layar unggahan Fahri Hamzah.
Tangkapan layar unggahan Fahri Hamzah. /Instagram/@fahrihamzah

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Instagram @fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x