PR BEKASI - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengkritik Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang menyebut bahwa angka pengangguran di Indonesia turun.
Natalius Pigai menilai, Sri Mulyani tidak punya etika karena membandingkan angka pengangguran Februari 2021 dengan angka pengangguran Agustus 2020.
"Bu Menkeu tidak punya etika, karena membandingkan data pengangguran Feb 2021 (8,75 juta orang) ke Agustus 2020 (9,77 juta orang)," kata Natalius Pigai, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @NataliusPigai2, Jumat, 4 Juni 2021.
Natalius Pigai juga mengatakan, seharusnya Sri Mulyani membandingkan angka pengangguran Februari 2021 dengan angka pengangguran Februari 2020.
"Pakai data year on year saja dong. Data BPS, Feb 2021, pengangguran 8,75 juta orang, naik sebesar 1,82 juta dibandingkan Februari 2020 yang 6,93 juta," kata Natalius Pigai.
Apalagi menurutnya, data yang menjadi rujukan Sri Mulyani tersebut sudah lewat satu kuartal, sebelum penutupan sejumlah perusahaan diumumkan.
"Apalagi, data yang dirujuk Menteri Keuangan itu sudah lewat satu kuartal, sebelum kabar terbaru penutupan sejumlah perusahaan diumumkan dimana-mana. Kita bukan bodoh Bu. @jokowi," ujar Natalius Pigai.