Indonesia Kerja Sama dengan BUMN China, Erick Thohir: Kita Harus Bisa Keluar dari Krisis

- 7 Juni 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi bendera China
Ilustrasi bendera China /wikimedia commons

PR BEKASI - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya sangat antusias dengan berbagai kerja sama yang dilakukan BUMN dengan berbagai pihak.

Teranyar, ia menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Waskita diketahui menjalin kerja sama dengan BUMN konstruksi milik China, yakni Communications Construction Company Co Ltd (International) atau CCCC.

Baca Juga: Abdee Slank Jadi Komisaris Telkom, Effendi Gazali: Orang yang Jadi Komisaris BUMN Itu Ternyata Gak Luar Biasa

Erick mengatakan bahwa pada saat pandemi sekarang ini, sektor konstruksi harus terus berjalan.

Hal itu tentunya demi menggeliatkan kembali ekonomi yang ada di Indonesia saat ini.

Dan bukan hanya sekedar untuk memperkuat konektivitas yang ada di dalam negeri.

Baca Juga: China Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac Pada Anak-anak dan Remaja, Bagaimana dengan Indonesia?

"Bagaimanapun, kita harus bisa keluar dari krisis akibat pandemi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

"Dan tetap memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak," sambungnya.

Waskita dan CCCC diketahui bersama telah menandatangani master agreement.

Baca Juga: Mengerikan! Pertama Kali di Dunia, Kasus Flu Burung H10N3 pada Manusia Ditemukan di China

Dalam rangka pembentukan aliansi strategis pembangunan infrastruktur transportasi dan industri lainnya di Indonesia.

Melalui kesepakatan ini, Waskita dan CCCC berkomitmen untuk menciptakan sinergi dengan prinsip saling menguntungkan, efisien, efektif, dan profesional.

Kerja sama antara kedua perusahaan mencakup pengembangan infrastruktur transportasi dan industri lainnya.

Baca Juga: Bongkar Borok Said Didu Beli Pesawat China Saat di BUMN, Ferdinand: Orang Ini Memalukan

Seperti proyek Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Tol Ciawi-Sukabumi, pipa distribusi BBM Cikampek-Plumpang, dan revetment Pelabuhan Benoa Bali.

Dirut Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan kerja sama ini merupakan salah satu strategi perusahaan.

Tentunya untuk menciptakan potensi pertumbuhan bisnis yang positif pasca vaksin Covid-19.

"Sektor konstruksi dan infrastruktur adalah salah satu sektor vital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Baca Juga: Addie MS Akui Tak Dapat Tawaran Jadi Komisaris BUMN, Kader Demokrat: Cie Ngambek

Destiawan pun menilai, dengan adanya kerjasama ini bisa menjadi momentum kebangkitan bagi Indonesia.

"Melalui sinergi dengan pengembang infrastruktur besar seperti CCCC, maka keuntungannya tidak hanya memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan," ujarnya

"Tapi juga membawa manfaat bagi negara dan masyarakat," sambung Destiawan.

Hal ini tentu sejalan dengan semangat Kementerian BUMN untuk membangun kemitraan yang kuat antara BUMN dan swasta.

Baca Juga: Dukung Jokowi Tapi Tak Dapat Jabatan Komisaris BUMN, Addie MS: Masalahnya di Mana?

Destiawan menjelaskan akan mengeksplor lebih banyak peluang pembangunan infrastruktur.

Tentunya yang dapat disinergikan dengan mitra asing seperti CCCC maupun mitra strategis lainnya.

Sebagai informasi, CCCC merupakan BUMN China yang bergerak di bidang investasi, desain, konstruksi, dan infrastruktur transportasi.

Baca Juga: BUMN Ubah Aturan Baru Program Mitra Bantuan UMK, Simak Penjelasannya

Per 31 Desember 2020, tercatat CCCC memiliki aset dengan total nilai mencapai 204 miliar dolar AS.

Seremoni penandatanganan yang diselenggarakan pada Minggu, 6 Juni 2021 Waskita diwakili Destiawan, sementara CCCC oleh Yun Liang selaku Executive Director.

Acara tersebut juga disaksikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wamenkeu Suahasil Nazara.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x