Sujiwo Tejo Protes ke Kapolri Listyo Sigit, Suara Sirene Pejabat di Jalan Disebut Seperti Teror bagi Rakyat

- 12 Juni 2021, 09:40 WIB
Budayawan Sujiwo Tejo mengirimkan surat terbuka untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengenai suara sirene yang kerap kali dibunyikan di jalanan oleh pejabat selain RI 1 atau yang berhak didahulukan.
Budayawan Sujiwo Tejo mengirimkan surat terbuka untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengenai suara sirene yang kerap kali dibunyikan di jalanan oleh pejabat selain RI 1 atau yang berhak didahulukan. /Instagram.com/@president_jancuker

PR BEKASI – Budayawan, Sujiwo Tejo melayangkan surat terbuka untuk ditujukkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Surat terbuka itu ia tulis melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @sudjiwotedjo pada Jumat, 11 Juni 2021.

Dalam surat terbuka itu Sujiwo Tejo menyoroti fenomena bunyi sirene yang kerap kali dibunyikan ketika seorang pejabat sedang melintas di jalan raya.

Baca Juga: Sujiwo Tejo Angkat Suara Soal Hina DPR Dipenjara 2 Tahun: Buatku Tak Habis Kagum

Bunyi sirene itu biasanya dibunyikan agar pejabat yang melintas mendapat akses jalan yang lancar utamanya ketika sedang macet.

Sujiwo Tejo mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan kabar mengenai pajak dan permasalahan negara lainnya.

Akan tetapi, untuk bunyi sirene ketika pejabat sedang melintas di jalanan ini diharapkan bisa diatasi dengan baik dan agar tidak membuat teror di kalangan masyarakat yang juga sebagai pengguna jalanan.

Baca Juga: Tak Diundang Vaksinasi di Galeri Nasional seperti Rekan-rekannya, Sujiwo Tejo: Padahal Saya Gak Anti Jokowi

Yth, Pak Kapolri Jend Listyo Sigit, jika memang negara susah, saya oke apapun dipajaki, demi bangsa dan negara, tetapi mohon jaga kekompakan,” cuitnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 12 Juni 2021.

Saya yang rakyat ini dengan pemimpin antara lain jangan ada lagi nguing-nguing sirene pejabat di jalanan yang terdengar bagai teror, kecuali ...,” sambungnya.
 
Sujiwo Tejo mengatakan bahwa bunyi sirene itu layak dibunyikan hanya ketika Presiden atau tamu negara sedang melintas.

Baca Juga: Mudik Dilarang Tapi Wisata Boleh, Sujiwo Tejo: Pemerintah Gak Fokus, Mau Pilih Kesehatan atau Ekonomi

Kecuali pejabat yang memang berhak didahulukan di jalan raya yaitu RI 1, RI 2 dan Tamu Negara (selain ambulans, Damkar dan kereta api),” ucapnya.

Menurutnya, bunyi sirene yang dibunyikan bukan karena adanya Presiden atau Wakil Presiden, dan tamu negara yang melintas itu membuat masyarakat kurang percaya kepada Pemerintah.

Karena saat itu disadari atau tidak, masyarakat sebagai pengguna jalan kemudian ketika mendengar bunyi sirene tetapi bukan orang nomor 1 yang melintas itu seperti diasingkan oleh haknya.

Baca Juga: Banyak Ditanya Soal Kisruh Demokrat, Sujiwo Tejo: Politik Sedetik Lalu Salah, Sedetik Kemudian Bisa Benar

Sungguh nguing-nguing mobil pejabat selain RI 1 dan 2 saya (kami) rasakan sebagai teror di jalan raya dan menghalangi rasa kompak kami dengan pemimpin,” ucapnya.

Sehingga, Sujiwo Tejo menilai bahwa masyarakat pun akan taat membayar pajak apabila sebagai pengguna jalan mempunyai hak yang sama seperti pejabat lain kecuali Presiden, Wakil Presiden, dan yang dikecualikan lainnya melintas dengan menggunakan sirene maka tak pelak akan membuat masyarakat senang.

Demikian, Jenderal Listyo Sigit .. jika rakyat dan pemimpin merasa senasib sepenanggungan di jalan raya.. saya yakin rakyat akan riang gembira membayar pajak apapun, menghadapi krisis bersama-sama .. jangan pakai nguing-nguing .. Nuwun,” ujarnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @sudjiwotedjo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x