Ia juga mengamati bahwa untuk saat ini belum ada figur yang mendekati seperti Joko Widodo atau Prabowo Subianto.
"Hingga hari ini belum mengemuka sosok yang sangat dominan sebagai Jokowi dan Prabowo pada 2019 sehingga memungkinkan masing-masing partai politik berkesempatan untuk mengusung tokoh-tokoh yang potensial," katanya.
Dedi lalu mengatakan bahwa jika nantinya akan terjadi tiga poros pada Pilpres maka pemilih akan mempunyai pilihan yang beragam.
"Kalau terjadi tiga poros para Pilpres, ini sangat baik. Artinya pemilih memiliki ragam pilihan yang cukup menarik karena kontestasi akan lebih ramai dibandingkan hanya dua pilihan," katanya.
Dedi juga mengungkapkan jika terjadi tiga poros pada Pilpres nanti, maka akan diyakini bahwa partisipasi masyarakat pun akan meningkat.
"Tren peningkatan pemilih sangat mungkin terjadi pada 2024," ucapnya. ***