Sentil Pihak yang Cekal Anak Tonton Nussa, Ismail Fahmi: Bukan Film yang Menakutkan tapi Kesadaran Orang Tua

- 22 Juni 2021, 09:47 WIB
Ismail Fahmi mengatakan untuk tak membiarkan anak hanya sekadar menonton atau beraktivitas hanya menjadi penikmat, tetapi juga bangun 'meta awareness'.
Ismail Fahmi mengatakan untuk tak membiarkan anak hanya sekadar menonton atau beraktivitas hanya menjadi penikmat, tetapi juga bangun 'meta awareness'. /Tangkapan layar YouTube/Nussa Official/

PR BEKASI - Film animasi Nussa Rara tengah menjadi polemik di media sosial saat ini.

Polemik Nussa Rara lantaran ada yang menyebut animasi tersebut mempresentasikan Taliban.

Karena itu, ada juga pihak-pihak yang terang-terangan menyatakan kalau mereka melarang anak atau keluarga menonton Nussa Rara.

Baca Juga: Sebut Karakter Felix Siauw Masih Kuat di Nussa Rara, Guntur Romli: Katanya yang Sudah Nonton

Menanggapi hal itu, pendiri dari Drone Emprit Ismail Fahmi menyatakan melarang menonton film juga sikap yang destruktif bagi anak.

"Seolah menganggap kemampuan logika anaknya lemah, sehingga harus dilindungi sedemikian rupa dari film," tuturnya.

Ismail Fahmi pun menanyakan kenapa anak-anak itu tak diajak berdialog sebelum dan setelah menonton film.

Baca Juga: Eko Kuntadhi Sebut Film Nussa Promosikan Taliban, Ernest Prakasa: Belum Kebagian Jatah Komisaris?

"Apa pendapat mereka terhadap dialog-dialognya, termasuk tentang prima causa ini?" ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @ismailfahmi pada Selasa, 22 Juni 2021.

Tangkapan layar cuitan Ismail Fahmi terkait respons film animasi Nussa Rara.
Tangkapan layar cuitan Ismail Fahmi terkait respons film animasi Nussa Rara.

Cuitan Ismail Fahmi itu mengomentari unggahan dari seorang netizen.

Baca Juga: Ernest Prakasa Tanggapi Pengkritik Film Animasi Nussa Rara: Belum Kebagian Jatah Komisaris ya Mas?

Netizen itu menyatakan kebiasaan menjawab dengan prima causa ilahiah akan menghambat proses dialektika anak-anak.

"Mencandra realita dengan sains. Bukan masalah baju gurun atau bukan," kata si netizen.

"Ini yang bikin gue, ngelarang keponakan-keponakan gue di dua keluarga nonton ini," sambungnya.

Baca Juga: Eko Kuntadhi Sebut Film Nussa Rara Promosikan Taliban, Animator: Mau Diajak Diskusi, Tapi Maunya Ngebacot

Lebih lanjut, Ismail Fahmi sendiri pernah membahas perihal hal tersebut.

Dia menyatakan untuk tak membiarkan isi kepala anak-anak kosong saat melihat film, bermain game, atau aktivitas lainnya.

Atau dalam kata lain hanya sebagai penonton atau penikmat dari aktivitas yang dilakukannya saja.

Baca Juga: Sempat Diisukan Berhenti Tayang, Film Animasi 'Nussa' Dipastikan Bakal Hadir di Bioskop

"Tetapi bangun 'meta awareness' atau kesadaran misal 'mereka bisa menjadi kreator'," ucapnya.

Menurutnya, jika memang peduli dengan dialog yang cenderung mengarah ke 'prima causa ilahiah' maka bisa menanyakan kepada anak atau keponakan.

"Misal: Boy, itu Nussa bilang Tuhan yang menciptakan pi number 3.14xxx. Menurutmu, kenapa pi number seperti itu? Kamu bisa cari turunannya? Nussa ndak bisa tuh," katanya.

Baca Juga: BLACKPINK Bakal Rilis Film Perdanyanya Berjudul 'BLACKPINK The Movie', Rayakan Anniversary Ke-5

Dia menilai dengan membangun diskusi seperti maka akan menciptakan 'meta awareness' pada anak.

Bahwa mereka dapat ikut mencari atau menemukan atau bahkan menciptakan hal baru dari pemahamannya itu.

"Bukan film yang menakutkan. Tetapi bagaimana kita sebagai orang tua membiarkan anak dengan isi kepala kosong nonton film, itu yang menakutkan." kata Ismail Fahmi.***

 

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @ismailfahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x