Moeldoko Klaim Vaksin Covid-19 Berbayar Keinginan Rakyat, Kader Demokrat: Rakyat Kerja dan Makan Aja Susah

- 13 Juli 2021, 19:51 WIB
Kader Demokrat Ricky Kurniawan tanggapi klaim Moeldoko soal vaksin Covid-19 berbayar.
Kader Demokrat Ricky Kurniawan tanggapi klaim Moeldoko soal vaksin Covid-19 berbayar. /ANTARA

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat Ricky Kurniawan memberikan tanggapan soal klaim Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko soal vaksin berbayar.

Moeldoko sebelumnya telah mengeklaim bahwa vaksin Covid-19 berbayar adalah keinginan masyarakat.

Selain itu, vaksin Covid-19 berbayar, lanjut Moeldoko, adalah permintaan sejumlah elemen masyarakat yang ingin membantu pemerintah mempercepat target vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Semprot Moeldoko Soal Lalat Politik yang Mengganggu, Kader Demokrat: Artinya di Istana Banyak Sampah

Terkait hal itu, Ricky Kurniawan menilai klaim Moeldoko tidak masuk akal sama sekali.

Hal tersebut disampaikan Ricky Kurniawan dalam akun Twitter-nya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 13 Juli 2021.

"Absurd sekali pernyataannya," kata Ricky Kurniawan.

Baca Juga: Soroti Vaksinasi Berbayar di BUMN, Haris KNPI: Bisnis Vaksin saat Pandemi, Anda Waras?

Menurut kader Demokrat itu, rakyat sudah mengalami kesulitan ekonomi akibat Covid-19 sehingga tidak mungkin membuat permintaan vaksin Covid-19 berbayar.

"Rakyat buat bekerja dan makan saja sudah sangat kesusahan," ujar Ricky Kurniawan.

Oleh karena itu, Ricky menyampaikan pesan kepada pemerintah untuk fokus pada target yang lebih efektif dalam menangani pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tolak Vaksinasi Berbayar, Luqman Hakim: Sejak Kapan 'Gotong Royong' Artinya Jual-Beli?

"Mending fokus capai Herd Immunity 70 persen dengan vaksin gratis," tutur Ricky Kurniawan.

Pada penutupnya, Ricky Kurniawan menegaskan agar jangan ada putusan kebijakan lagi soal vaksin Covid-19 berbayar.

"Jangan ada upaya mengambil keuntungan di tengah pandemi ini," ucap Ricky Kurniawan.

Baca Juga: Soroti Vaksinasi Berbayar, Sudjiwo Tedjo ke Menkes Budi Gunadi: Ini soal Hidup atau Mati, Vaksin Bukan Pilihan

Untuk informasi, pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk menunda program Vaksinasi Gotong Royong berbayar yang semula akan dimulai pada hari ini, Senin, 12 Juli 2021.

Penundaan program Vaksinasi Gotong Royong itu diumumkan oleh Sekretaris Kimia Farma Ganti Winarno Putro dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin, 12 Juli 2021.

“Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya,” ujar Ganti.

Baca Juga: Kimia Farma Tunda Vaksinasi Covid-19 Berbayar Rp321 Ribu, Annisa Pohan: Negara Ini Selalu Begini

Sebelumnya, pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk telah membagikan siaran pers terkait vaksin Covid-19 yang mulai bisa diakses masyarakat secara individu.

Pada tahap awal, vaksin bisa dibeli di sejumlah gerai Kimia Farma dengan harga pembelian Rp321.600 per dosis dan tarif maksimal pelayanan Rp117.910.

Vaksin yang dijual adalah jenis Sinopharm. Merek ini sebelumnya dipakai untuk program Vaksinasi Gotong Royong.

Baca Juga: Kimia Farma Tunda Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Alvin Lie Singgung Kekuatan Netizen Indonesia

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo mengungkap, program ini akan dijalankan di 8 gerai Kimia Farma di enam kota.

Adapun dua klinik yang siap melayani program vaksinasi individu pada tahap awal adalah klinik Kimia Farma Diagnostika (KFD) Pulo Gadung, Jakarta Timur dan KFD Senen, Jakarta Pusat.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x