Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Indonesia Disorot WHO, Singgung soal Etika Pandemi

- 16 Juli 2021, 16:36 WIB
Ilustrasi. WHO mengkritisi kebijakan pemerintah Indonesia soal vaksinasi Covid-19 berbayar.*
Ilustrasi. WHO mengkritisi kebijakan pemerintah Indonesia soal vaksinasi Covid-19 berbayar.* /Reuters/Willy Kurniawan

PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya buka suara terkait program vaksinasi Covid-19 berbayar yang diberlakukan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Ann Lindstrand yang mengkritik kebijakan vaksinasi Covid-19 berbayar tersebut.

Menurutnya, setiap orang harus memiliki hak yang sama untuk bisa memperoleh akses vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Vaksinasi Rutin Tertunda, PBB Sebut Polio hingga Campak Intai Anak Selama Pandemi

"Pembayaran (bentuk) apapun (untuk memperoleh vaksin) akan menimbulkan problem akses dan etika selama pandemi,” katanya seperti dikutip dari laman WHO, Jumat 16 Juli 2021.

“Padahal di saat yang sama kita membutuhkan cakupan vaksinasi yang luas yang bisa menjangkau semua pihak yang rentan," katanya melanjutkan.

Dirinya menganggap bahwa program vaksinasi Covid-19 berbayar tidaklah tepat.

Baca Juga: Gadis Ini Klaim Ukuran Payudara Tambah Besar Usai Vaksinasi Covid-19, Begini Penjelasan Dokter

Baginya, jika anggaran yang menjadi masalah dalam vaksinasi suatu negara, maka banyak lembaga yang memberikan bantuan untuk pengadaan vaksin.

Kerja sama internasional, kata Lindstrand seperti COVAX Facility yang berada di bawah WHO juga sudah memberikan jatah vaksin gratis kepada negara yang membutuhkan.

Diketahui, pengiriman dan logistik penyimpanan vaksin membutuhkan dana, namun hal tersebut bisa diperoleh lewat bantuan berbagai lembaga internasional seperti Bank Dunia.

Baca Juga: WHO Bereaksi Soal Kabar Thailand Akan Campur Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Senada dengan Lindstrand, Direktur Eksekutif Program Darurat WHO Mike Ryan juga menyampaikan prihatin terhadap situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang kian memburuk.

Pihaknya telah melihat peningkatan kasus sebesar 44 persen selama sepekan terakhir dan peningkatan kematian sebesar 71 persen.

“Jadi tidak diragukan lagi bahwa Indonesia tengah menghadapi situasi sangat sulit," kata Ryan.

Dia menghimbau bahwa seharusnya Indonesia memiliki lebih banyak akses untuk vaksinasi untuk mempercepat kekebalan massal yang akan diperoleh.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x