Data Kematian Covid-19 Disebut Bukan Sekadar Angka, Zubairi Djoerban: Ada yang Ingin Perpecahan, Heran

- 19 Juli 2021, 15:08 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban menyoroti pihak yang terus picu kontroversi dan perpecahan dengan angka kematian Covid-19.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI, Profesor Zubairi Djoerban menyoroti pihak yang terus picu kontroversi dan perpecahan dengan angka kematian Covid-19. /Twitter/@ProfesorZubairi

PR BEKASI – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban heran dengan pihak-pihak yang terus menciptakan kontroversi dengan menyinggung angka kematian akibat Covid-19.

Zubairi Djoerban menuturkan bahwa memang mudah mengabaikan angka-angka kematian akibat Covid-19.

Namun, kita akan menganggap bahwa angka-angka kematian akibat Covid-19 itu bukan sekadar angka, jika ada sanak saudara di dalamnya.

Baca Juga: Pemerintah Diduga 'Hilangkan' 18 Ribu Kasus Kematian Covid-19, Andi Arief: Ini Benar-benar Tercela

Memang sangat mudah mengabaikan angka-angka kematian akibat Covid-19,” kata Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ProfesorZubairi, Senin, 19 Juli 2021.

Tapi ketika itu adalah saudara, ibu atau anak Anda, maka akan kita sadari jumlah kematian itu bukanlah sekadar angka,” ujarnya melanjutkan.

Zubairi Djoerban pun merasa heran dengan pihak-pihak yang getol memicu kontroversi dan perpecahan dengan menyinggung soal angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Beda Angka Kematian Covid-19 Disorot, Andi Arief: Jangan Bermain-main dengan Nyawa

Beberapa orang sepertinya ingin terus menciptakan kontroversi dan perpecahan. Heran,” ujar Zubairi Djoerban.

Sebelumnya, jagat media sosial yang dihebohkan dengan pernyataan kontroversial dari Ade Armando.

Ade Armando mengunggah sebuah tulisan dari Facebook di akun Twitternya.

Baca Juga: Indonesia Disorot Media Asing Atas Rekor Kematian 114 Dokter Akibat Covid-19 Per-Juli 2021

Pada unggahan tersebut, Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) itu membagikan fenomena Covid-19 di Inggris dan Indonesia.

Terlihat perbandingan angka kematian akibat Covid-19 di Inggris dan Indonesia.

"Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid 128 ribu. Penduduk Ri 270 juta, meninggal karena Covid 73 ribu," tulis Ade Armando dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Mendominasi Dunia, Kasus Kematian di AS Melonjak Tajam

Sontak unggahan tersebut mendapatkan reaksi beragam dari warganet.

Bahkan influencer kesehatan dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta melayangkan kritik keras terhadap Ade Armando.

dr. Tirta mengatakan bahwa angka ribuan kematian tersebut merupakan orang-orang bukan sekadar barang.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 Indonesia Tertinggi di Dunia, Henry Subiakto: Stop Berdebat, Kondisi Kita Memburuk

Selain itu, dr. Tirta meminta Ade Armando agar tidak berbicara sesuatu di luar kemampuan sang akademisi hingga menilai Ade Armando tidak bijak.

"Menurut hemat saya pak, maaf kalo ofensif, 73.000 yg meninggal itu orang. Bukan barang. Dan itu yg "ketahuan" karena tracing yang buruk,” kata dr. Tirta dikutip dari Twitternya.

Ada baiknya anda tidak berbicara sesuatu yg di luar kompetensi anda. Anda akademisi. Pengajar. Ga bijak mengeluarkan statement ini," ucapnya melanjutkan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x