Network
PR BEKASI - Politisi senior Amien Rais memberikan tanggapan soal kasus sengketa lahan antara pengembang properti PT Sentul City Tbk dengan pengamat politik Rocky Gerung.
Menurut Amien Rais, kasus sengketa lahan tersebut adalah potret kecil kasus masalah konflik lahan yang terjadi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam kanal YouTube-nya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Sabtu, 26 Agustus 2021.
"Sengketa tanah Rocky Gerung vs Sentul City merupakan kasus gunung es. Artinya, terdapat masalah yang luar biasa besarnya dalam kasus pertanahan di negara kita," katanya.
Baca Juga: Dinar Candy Trending Topic di Twitter, Netizen Sindir Amien Rais: Lebih Baik dari Politisi, Respect!
Amien Rais mengungkap, sebanyak 66 persen daratan Indonesia dikuasai oleh 1 persen kelompok pengusaha dan korporasi besar.
"Ketimpangan penguasaan lahan ini merupakan yang terburuk sejak Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 disahkan!" ucapnya.
Mantan Ketua MPR periode tahun 1999-2004 tersebut juga mengistilahkan bandit ekonomi kepada korporasi yang menguasai lahan begitu besar.
"Dengan penguasaan yang luar biasa oleh para bandit ekonomi itu betul-betul telah menghina bangsa Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Amien Rais Pernah Akui Sulit Kendalikan Gus Dur Sebagai Presiden: Maju Kena, Mundur Kena
Adapun penguasaan lahan yang besar tersebut, lanjut Amien Rais, adalah salah rezim penguasa yang melegalkan dan dianggap menghancurkan rasa keadilan.
"Para bandit besar pertanahan itu salah, jelas. Tapi, yang lebih salah lagi rezim penguasa yang memungkinkan penjarahan tanah itu menjadi legal sekaligus menghancurkan rasa keadilan dan menghina Pancasila dan UUD," tuturnya.
Oleh karena itu, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menyampaikan saran agar para pemangku kekuasaan membuat Undang-Undang yang pro rakyat soal pertanahan.
"Pegang kuat-kuat konstitusi kita dan terbitkan undang-undang baru yang membela rakyat dan bangsa sendiri," katanya.
Sebagai informasi, sengketa lahan di Bojong Koneng, Bogor dialami oleh sejumlah warga termasuk di antaranya Rocky Gerung.
Sengeka lahan bermula saat emiten bersandi BKSL tersebut melayangkan somasi.***
