Muhammadiyah Ajak Sudahi Polemik G30S PKI: Memang Pahit, Tapi Itu Obat Sembuhkan Luka Sejarah

- 6 Oktober 2021, 18:57 WIB
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja.
Abdul Mu'ti berpendapat bahwa selain wajib dirawat, Indonesia juga perlu diruwat, mengingat kondisi demokrasi sedang tidak baik-baik saja. /Twitter.com/@Abe_Mukti

PR BEKASI - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengajak masyarakat untuk menyudahi polemik G30S PKI.

Sebagaimana diketahui, polemik isu PKI dan komunisme ramai kembali dibicarakan menjelang tanggal 30 September lalu.

Sejumlah tokoh politik meramaikan isu ini seperti Gatot Nurmantyo, Amien Rais, Fadli Zon, dan lain-lain.

Baca Juga: Fahri Hamzah Heran Isu PKI dan Komunisme Digoreng Setiap Bulan September: Kenapa Masih Laku?

Terkait hal tersebut, Abdul Mu'ti menilai polemik G30S PKI ini menjemukan dan melelahkan.

Hal tersebut diutarakan Abdul Mu'ti dalam akun Twitter pribadinya @Abe_Mukti, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 6 Oktober 2021.

"Sudah setengah abad lebih persoalan G30S PKI masih saja menjadi polemik. Menjemukan. Melelahkan. Sudah waktunya polemik ini disudahi. Tidak perlu ada yang ditutupi," katanya.

Sekjen Muhammadiyah Abdul Mukti komentari isu G30S PKI yang disuarakan Gatot Nurmantyo.
Sekjen Muhammadiyah Abdul Mukti komentari isu G30S PKI yang disuarakan Gatot Nurmantyo. Twitter @Abe_mukti

Abdul Mu'ti mengatakan, sejarah kelam G30S ini harus diambil pelajaran dengan kesadaran kebangsaan dan kebesaran jiwa.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x