Lebih lanjut, Musni Umar mengatakan bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki sikap yang bisa mendidik banyak orang, dan bukan dengan marah-marah.
"Pemimpin itu harus memiliki sesuatu yang bisa mendidik orang, membuat orang itu menjalankan apa yang harus dilakukan, bukan dengan marah-marah," kata Musni Umar.
"Kalau semua menteri marah-marah, itu hancur, tiap hari kita hanya urusi orang marah-marah," sambungnya.
Musni Umar menilai bahwa aksi marah-marah Tri Rismaharini adalah bentuk pencitraan untuk mendapat perhatian publik.
"Kalau menurut saya, ini adalah salah satu cara untuk mencitrakan diri, keinginan untuk mendapat perhatian, dan itu berhasil," ujar Musni Umar.
"Apa buktinya? Dia dari wali kota menjadi menteri, kan itu akibat pencitraan yang dilakukan. Mungkin nanti mau jadi presiden, tergantung," sambungnya
"Ibu Risma itu terkenal karena marah-marah itu. Tidak mungkin Ibu Mega dan Pak Jokowi mengangkat dia kalau tidak populer, luar biasa sekali namanya. Seluruh negeri ini hapal beliau," tutur Musni Umar.
Terakhir, Musni Umar menyebut bahwa negara akan hancur, jika para pemimpinnya sering marah-marah seperti yang dilakukan Tri Rismaharini.