Tak hanya itu, Ivermectin pun didukung oleh kelompok anti vaksin.
“Ivermectin lebih banyak lebaynya dibandingkan informasi saintifik dan didukung kelompok Anti-Vaxxers dunia,” tutur Pandu Riono.
Sebelumnya Pandu Riono pun telah mengemukakan pendapatnya terkait Ivermectin.
Tak banyak berubah Pandu Riono tetap kukuh untuk menghentikan uji klinik Ivermectin di Indonesia.
Sebagai informasi, Ivermectin digadang-gadang sebagai obat terapi pasien Covid-19.
Bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menyetujui pemberian Ivermectin sebagai obat terapi pasien Covid-19 pada akhir Juni 2021 silam.
Di Indonesia uji klinik Ivermectin dilakukan Kementerian Kesehatan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Riset dan uji klinik menggunakan biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).