Network
PR BEKASI – Anggota Ombudsman RI 2016-2021, Alvin Lie mempersoalkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyebut perguruan tinggi (PT) merupakan terdakwa utama kemelut maling uang rakyat (korupsi) di Indonesia.
Alvin Lie mempertanyakan Mahfud MD yang dinilainya menyalahkan lulusan PT, terkait maraknya kasus maling uang rakyat di Indonesia.
Menurut Alvin Lie, pernyataan Mahmud MD itu menimbulkan tafsir seolah para lulusan SMA tidak akan menjadi maling uang rakyat.
Baca Juga: Pemerintah Akan Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, Alvin Lie: Hari Gini Masih Aja Foya-foya
Sehingga bila mayoritas rakyat cukup lulusan SMA saja, Indonesia akan terlepas dari laknat korupsi.
"Prof @mohmahfudmd berani menjamin jika mayoritas rakyat Indonesia cukup lulusan SLTA/ SMA kita akan terlepas dari laknat korupsi?" kata Alvin Lie dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter-nya pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Alvin Lie menilai pernyataan Mahfud MD yang juga menyebutkan 86 persen maling uang rakyat adalah lulusan PT, sebagai demotivasi rakyat Indonesia.
Baca Juga: Kimia Farma Tunda Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Alvin Lie Singgung Kekuatan Netizen Indonesia
Menurutnya, rakyat Indonesia akan kehilangan motivasi untuk belajar hingga perguruan tinggi.
“Sebagai Guru Besar, panjenengan justru demotivasi rakyat Indonesia untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi," lanjut Alvin Lie.
Atas keberatan Alvin Lie, Mahfud MD membalas di Twitter, dengan menyebut mantan anggota DPR itu lepas konteks dari keutuhan pernyataannya.
Baca Juga: Jokowi Kesal Kualitas Perencanaan Program Pemerintah Buruk, Alvin Lie: Apa Fungsi dan Manfaat Rapat Kabinet?
Menurut Mahfud MD, pernyataan itu ia sampaikan ketika memberikan kuliah umum di Universitas Semarang, 20 Oktober 2021.
"Pak Alvin lepas konteks dari keutuhan statement. Sy kuliah umum di USM ttg Peran Perguruan Tinggi (PT) dlm Penguatan Wawasan Kebangsaan," kata Mahfud MD.
Ketika itu, ia mengungkap data 86 persen maling uang rakyat adalah lulusan perguruan tinggi, sehingga PT didakwa gagal mendidik.
Mahfud juga menyampaikan peran besar PT dalam membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia.
"Sy bilang, berdasar data 86% koruptor lulusan PT shg PT didakwa gagal mendidik. Namun sebenarnya kemajuan Indonesia di berbagai bidang krn PT," lanjutnya.***
