Anies Baswedan Ogah Ladeni Tuduhan Ekstrem atau Radikal, Anies Baswedan: Demi Akal Sehat dan Kewarasan

- 24 November 2021, 14:24 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dia tidak mau membantah tuduhan ekstrem atau radikal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dia tidak mau membantah tuduhan ekstrem atau radikal. /YouTube/Deddy Corbuzier

PR BEKASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menjawab tudingan yang kerap diberikan padanya sebagai orang yang radikal atau ekstrem.

Hal itu karena Anies Baswedan dituding beberapa pihak karena mendapatkan dukungan dari mereka yang dikatakan ekstrem atau radikal.

Namun, meski mendapat tuduhan radikal atau ekstrem, Anies Baswedan tidak membalas atau meladeni komentar-komentar tersebut.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanya Apakah Anies Baswedan Kadrun, Gubernur DKI: Tanya Sama yang Nyebutin

Dia pun memberikan contoh bahwa sikap ekstrem tidak selalu negatif, hal-hal yang diluar pemikiran atau tidak biasa juga termasuk.

Contohnya seperti seseorang yang pergi ke tukang cukur lalu rambutnya dipotong gaya yang tak biasa, orang-orang menyebutnya ekstrem.

"Sesungguhnya dalam semua urusan kita berpotensi bertemu dengan pandangan yang ekstrem," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 24 November 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Perahu Anies Baswedan Terbalik di Sungai, Benarkah?

"Pasti, jadi karena itu kita bentengi, yang penting apa yang dibawa, apa yang ditawarkan, apa yang menjadi rencana itu yang penting," sambungnya.

Karena itu, jika melihat siapa yang memberikan dukungan atau siapa yang tidak disebutnya itu di luar kendali.

Anies Baswedan menyatakan hal yang bisa dikendalikan olehnya adalah apa yang dia kerjakan.

Baca Juga: Anies Baswedan: Jakarta Siaga Hadapi Potensi Bencana La Nina

Dia menegaskan kalau dirinya sudah bertugas di DKI Jakarta selama empat tahun, dan yang menjadi pertanyaan adalah dimana bukti tuduhan itu.

"Pertanyaannya nih kalau memang ini adalah dominan ekstrem, kemudian tidak menghormati agama lain. Kemudian tidak menghargai minoritas, kemudian akan menjalankan prinsip-prinsip ekstrem," ucapnya.

Diungkapkannya bahwa dulu dia tidak menjawab karena tidak memiliki bukti, atau jika mengatakan dia bukan A atau B maka pasti ditanyakan buktinya.

Baca Juga: Anies Baswedan Undang Para Investor Global Tanam Modal di Jakarta, Janjikan Kemudahan

"Saya udah jalan empat tahun nih, gini aja, saya nggak mau bantah itu, saya mau terusin aja, tolong dibuktikan udah empat tahun nih di mana letak tidak menghargai pada minoritas," tuturnya.

"Di mana contoh saya tidak toleran, ada nggak? Kalau nggak ada batalin dong itu tuduhan," tambahnya.

Sebab itu, dia tidak mau menangkis tuduhan yang disematkan padanya, dan hendak meneruskan saja sembari meminta bukti karena sudah bekerja selama empat tahun.

Baca Juga: Anies Baswedan Kena Roasting, Ferdinand Kegirangan: Seru, Apalagi Pas Bilang Program Nggak Ada yang Selesai

Anies Baswedan mengatakan bahwa dulu dia masih sebagai calon dari Gubernur, sehingga diberikan label A, B, atau C.

Ketika itu, selalu ada perkataan jika dia menjadi Gubernur maka akan seperti ini atau seperti itu.

Dia menekankan sesuatu yang dibayang-bayangkan seperti itu dan tidak terbukti maka dihapus saja.

Baca Juga: 6 Bahan Roasting Kiky Saputri ke Anies Baswedan, Mulai dari Ahok, Formula E hingga Program Tak Selesai

Mencurigai seseorang menurutnya tidak masalah, tetapi harus dilihat juga ketika sudah bekerja, apakah ada buktinya.

"Demi akal sehat dan demi kewarasan ya batalin itu. Makanya saya bilang saya nggak mau nge-counter, saya udah kerjain nih empat tahun," katanya.

"Tanggung jawab memberi bukti selalu jatuh pada yang menuduh, nggak pernah yang tertuduh," tandasnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x