Holding BUMN Farmasi, Dirut Biofarma: Bahan Baku Obat di Indonesia Masih Impor

- 6 Februari 2020, 06:55 WIB
ILUSTRASI investasi bidang farmasi.*/CANVA
ILUSTRASI investasi bidang farmasi.*/CANVA /

PIKIRAN RAKYAT - Setelah ditetapkan menjadi induk holding BUMN farmasi dengan anggota holding Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk, Bio Farma siap untuk menjalankan perannya sebagai induk holding BUMN farmasi, diantaranya mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk mandiri dalam hal penelitian maupun produksi produk-produknya.

Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Biofarma, Selain itu Bio Farma juga mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk menerapkan Produksi dan Quality Management System, hal itu dilakukan untuk mendapatkan Pre-Qualification WHO (PQ WHO).

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, dengan itu Bio Farma berharap agar Kimia Farma dan Indofarma juga dapat menembus pasar global, selain itu membantu anggota Holding BUMN Farmasi untuk menjadi global player.

Baca Juga: The Diamond Princess dan World Dream, Dua Kapal Pesiar dengan Gejala Virus Corona

Mengingat saat ini, produk Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara di dunia dan menembus pasar di negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Penetapan Bio Farma sebagai holding BUMN farmasi, ditandai pasca keluarnya surat persetujuan dari Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemilik Saham (RUPS) yang menyetujui pengalihan seluruh saham seri B milik Negara Republik Indonesia pada Kimia Farma Tbk maupun Indofarma Tbk ke PT Bio Farma (Persero) pada akhir Januari 2020.

Adapun Tujuan dari holding BUMN Farmasi tersebut, selain untuk memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, juga untuk meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi untuk mendukung ekosistem farmasi di masa yang akan datang.

Baca Juga: Virus Corona Ancam Olimpiade Jepang 2020, Sepak Bola Sudah Terkena Dampaknnya

Honesti mengatakan, saat ini industri farmasi di Indonesia masih dihadapkan pada beberapa tantangan yang cukup signifikan. Sehingga Indonesia menurutnya masih bergantung pada impor khususnya untuk bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredients (API).

Kemudian tantangan lainnya adalah access untuk mendapatkan produk farmasi yang cenderung sulit karena keterbatasa jalur distribusi yang membuat harga obat relatf mahal, dan tantangan berikutnya inovasi-inovasi terbaru yang dapat melahirkan produk farmasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Bio Farma


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x