PIKIRAN RAKYAT - Proses pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang sempat berlangsung ricuh di Kendari, Sulawesi Tenggara, kini dipercepat.
Pemilihan ketua umum yang menjadi salah satu agenda Kongres V PAN pada hari Selasa, 11 Februari 2020 tersebut ricuh karena para pendukung Zulfikli Hasan tidak mau melakukan verifikasi.
Dikutip oleh Bekasi.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, rapat tersebut sempat diskors karena pendukung Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap melakukan bentrokan fisik dan saling melempar botol serta kursi.
Baca Juga: 5 Lagu Indonesia Tahun 2000an yang Liriknya Masih Terngiang di Telinga
Muh Asri Anas, Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, memberikan komentar terkait insiden tersebut.
“Ada sekitar 30 orang pendukung Mulfachri Harahap luka-luka, mereka luka-luka di bagian kepala karena dilempar kursi,” ujar Anas.
Akibatnya, aparat Kepolisian dari Satuan Brimob harus menyisir Hotel Claro untuk meminta orang-orang yang tidak berkepentingan untuk keluar dari hotel tersebut.
Baca Juga: Kembangkan Pariwisata Jabar, Karawang Berpotensi Jadi Daerah Wisata
Aparat kepolisian juga segera memasuki ruangan kongres agar kericuhan tidak berlangsung terus-menerus.
Menurut Ketua Panitia Pengarah Kongres V PAN Eddy Soeparno para peserta Kongres meminta pemungutan suara dengan segera.