Anak-anak Eks ISIS Dikhawatirkan Jadi Sel-sel Terorisme Baru

- 14 Februari 2020, 08:51 WIB
MILISI ISIS dan keluarga mereka berjalan di Desa Baghouz, Provinsi Deir Al Zor, Suriah, beberapa waktu lalu.*
MILISI ISIS dan keluarga mereka berjalan di Desa Baghouz, Provinsi Deir Al Zor, Suriah, beberapa waktu lalu.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) meminta pemerintah mendata secara pasti keberadaan anak-anak eks warga negara Indonesia (WNI) yang terafiliasi ISIS.

"Harus tahu jumlah persisnya. Berapa anak-anak, berapa perempuan, dan motivasi masing-masing," kata Ketua Umum YLBHI Asfinawati, di Jakarta, Kamis 13 Februari 2020.

Ia mengkhawatirkan, jika tidak didata dan disiapkan penanganannya secara tepat, hal itu justru akan mencerabut anak-anak tersebut dari sosok orangtua mereka.

Bahkan, kata dia, ada kekhawatiran dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa anak-anak itu akan menjadi sel-sel terorisme baru sehingga perlu langkah deradikalisasi.

Baca Juga: Teror Begal Bercelurit di Bekasi, Pelaku Beraksi Dini Hari

Baca Juga: Viral Video Dugaan Kekerasan di SMAN 12 Kota Bekasi, Ada Potensi Guru Dimutasi ke Luar Kota

"Ini sebetulnya yang perlu dipikirkan. Bagaimana tumbuh kembang mereka, siapa yang mengurus, dan lain-lain," katanya kepada Antara.

Asfinawati meminta keberadaan anak-anak tersebut didata secara pasti berikut kesiapan langkah penanganan seperti deradikalisasi, pembimbingan, dan sebagainya.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan, pemerintah sudah memutuskan untuk tidak memulangkan WNI yang terlibat jaringan terorisme di luar negeri, termasuk jaringan ISIS.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x