Komnas Perempuan: Dedy Susanto Gunakan Relasi Kuasa untuk Kepentingan Seksualnya

- 18 Februari 2020, 15:51 WIB
ILUSTRASI pelecehan seksual.*
ILUSTRASI pelecehan seksual.* /DOK PIKIRAN RAKYAT/

PIKIRAN RAKYAT - Menyeruaknya kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Dedy Susanto, Doktor Psikologi ahli terapi, membuat sejumlah pasien yang merasa menjadi korban angkat bicara.

Dedy melakukan aksinya dengan menggunakan modus mengajak pasiennya terapi di kamar hotel. Setelah sudah berada di kamar hotel Dedy memperlakukan pasiennya secara tidak senonoh.

Beberapa korban mengaku saat mereka diterapi, Dedy justru memegang bagian tubuh pasien, seperti menepuk pundak, mengelus tangan, merangkul, hingga mencium pasien. Tindakan itu Dedy katakan kepada pasiennya sebagai bagian dari terapi.

Baca Juga: Ashraf Sinclair Akan Dimakamkan Setelah Ashar di San Diego Hills

Tak hanya itu, beberapa korban juga ada yang diajak melakukan hubungan badan, dengan alasan untuk menyembuhkan luka batin masa lalu.

Hingga saat ini, masih banyak korban yang masih speak up, saat ini korban-korban tindak dugaan kekerasan seksual telah didampingi oleh lembaga terkait untuk proses pelaporan ke pihak kepolisian.

Menurut Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi menyampaikan apa yang terjadi dengan dengan korban yang menjadi klien dari Dedy Susanto menunjukkan bahwa perempuan sangat rentan terhadap kekerasan seksual dari orang-orang yang dipercayai dapat membantunya.

Baca Juga: Mahfud MD: RUU Cipta Kerja Bukan Undang-Undang Investasi, Jangan Dikaitkan dengan Investor

“Kedua, Dedy Susanto memanfaatkan ketidakberdayaan dan kepercayaan yang diberikan orang-orang yang mempercayainya untuk kepentingan seksualnya atau menggunakan relasi kuasanya,” kata Aminah saat di wawancara oleh pikiranrakyat-bekasi.com lewat pesan singkat.

Sementara itu, Aminah juga mengatakan saat ini banyak perempuan yang membutuhkan layanan psikologi untuk kesehatan mentalnya.

“Namun, keterbatasan untuk mengakses psikolog, menyebabkan perempuan tidak memeriksa apakah seseorang yang populer adalah benar memiliki profesi tersebut atau tidak,” terangnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x