PIKIRAN RAKYAT - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menanggapi peristiwa mengularnya antrean calon penumpang tanpa social distancing yang membeludak hingga ke bahu jalan, Senin 16 Maret 2020 pagi.
Usai Gubernur Jakarta Anies Baswedan membuat 5 kebijakan transportasi, khususnya untuk transportasi umum teramsuk Transjakarta, penyedia jasa mengikuti protokol pemerintah untuk mengurangi armada demi menghindari penyebaran virus corona.
Hal itu dilakukan agar masyarakat yang tidak berkepentingan berdiam diri di rumah atau menggunakan transportasi pribadi.
Akan tetapi dalam praktiknya, secara keseluruhan, masyarakat belum siap akan hal itu lantaran tidak semua orang memiliki kesempatan bekerja dari rumah dan tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi.
Berkaca dari peristiwa itu, PT Transjakarta membuat solusi dengan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute.
Jam operasional yang tadinya dibatasi dari pukul 6.00-18.00, diperpajang menjadi pukul 5.00-22.00 untuk layanan reguler dan ada 11 rute untuk Angkutan Malam Hari (Amari) mulai pukul 22.00-5.00.
Kepala Divisi Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, akan meningkatkan jumlah bus hingga dua kali lipat agar penumpang tidak terlampau padat.
Penambahan bus menjadi kunci utama demi meminimalisasi penyebaran virus corona agar antrean panjang sebagaimana terjadi Senin 16 Maret 2020 tidak terulang.