Network
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tercatat memiliki 60 bus sekolah yang biasa dioperasikan untuk melayani mobilitas para pelajar.
Namun menyusul kebijakan belajar dari rumah bagi siswa di DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19, terhitung sejak Selasa 17 Maret 2020, bus sekolah dialihfungsikan untuk melayani rute Transjakarta.
Bus sekolah akan digunakan untuk melayani rute TransJakarta di Rumah Susun sebagaimana diarahkan oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.
Baca Juga: Dukung Siswa Belajar di Rumah Anitisipasi Virus Corona, Telkomsel Gratiskan 30 GB Akses Ruangguru
"Pelayanan bus sekolah, untuk sementara selama dua pekan ke depan ditiadakan karena kami akan mengubah layanan itu untuk kebutuhan masyarakat," ujar Anies di Balai Kota Jakarta pada Minggu, 15 Maret 2020 saat mengumumkan peniadaan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Masyarakat PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan bus sekolah akan beroperasi seperti biasa, mulai pukul 5.00 - 21.00 WIB.
"Di dalam bus sekolah terdapat 30 seat dan 15 handgrip (pegangan tangan. red)," ucap Nadia.
Jumlah bus sekolah yang akan melayani warga rusunawa adalah 60 armada. Dari 60 bus tersebut, operasinya dibagi-bagi ke Rusunawa yang biasa menggunakan layanan Transjakarta.
Baca Juga: Rachel Vennya hingga Awkarin Galang Dana Bersama Lewat 'Kita Bisa' untuk Lawan Virus Corona
Pembagiannya antara lain 15 bus untuk Rawa Bebek, 2 bus untuk Komarudin, 2 bus untuk Pinus Elok, 3 bus untuk Pulogebang, 2 bus untuk Cakung KM2, 1 bus untuk Pondok bambu, 1 bus untuk Cipinang Muara, 1 bus untuk Jatinegara Kaum, 2 bus untuk Cibesel, 14 bus untuk Marunda, 2 bus untuk Sukapura, dan 5 bus untuk Albo.
