PIKIRAN RAKYAT – Belum lama sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) di Indonesia memutuskan untuk menangguhkan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah selama dua pekan.
Kebijakan ini beralasan demi mencegah penyebaran virus corona di Indonesia agar tidak meluas hari demi harinya.
Sebagai ganti proses belajar di sekolah, sejumlah pelajar diharuskan menjalani proses pembelajaran di rumah masing-masing.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau kepada kalangan guru agar tidak memberikan tugas berat yang akan membebani para pelajar selama menjalani proses belajar di rumah.
Dirinya mengaku menerima banyak laporan dan kritikan dari para pelajar akibat tugas yang diberikan guru terlalu banyak tiap harinya.
“Saya menerima laporan, bahwa proses belajar di rumah itu bukan merubah metode pembelajaran menjadi daring namun sejumlah guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan ‘deadline’ yang mepet,” kata Ganjar Pranowo.
Menurut penilaiannya, hal yang dilakukan guru dengan memberikan tugas berat dirasa tidak efektif bahkan memberikan efek stres kepada sejumlah pelajar akibat tugas yang diberikan.
"Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," ujarnya.