Dibangun 1.600 Pekerja, Progres Pembangunan RS Khusus Virus Corona di Batam Capai 78 Persen

- 27 Maret 2020, 15:17 WIB
Pekerja membangun gedung rumah sakit khusus Corona (COVID-19) di kawasan bekas Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau
Pekerja membangun gedung rumah sakit khusus Corona (COVID-19) di kawasan bekas Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, khususnya untuk penanganan virus corona.

Salah satu pembangunan yang tengah dibangun oleh pemerintah yakni fasilitas observasi yang berada di Pulau Galang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari akun instagram Kementerian PUPR @kemenpupr, pembangunan fasilitas tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo yang ditarget selesai akhir Maret 2020 ini, progres pembangunan sudah mencapai 78 persen.

Baca Juga: Lockdown, Pria Ini Percayakan Anjingnya untuk Pergi Membeli Makanan dengan Catatan Di Punggungnya

Bahkan ditargetkan akan selesai pada 28 Maret 2020 mendatang.

Peninjauan kali ini, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono didampngi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz.

"Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua. Saat ini tenaga kerja di lapangan berjumlah 1600 orang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.

Baca Juga: Maestro Sepakbola Inggris 'Bergerak' di Tengah Wabah Virus Corona

Dirinya juga menjelaskan rumah sakit tersebut akan memiliki ruang observasi sebanyak 340 ruangan dan ruang isolasi sebanyak 20 ruangan.

Pembangunan fasilitas rumah sakit tersebut dibagi menjadi 3 zona.

Antara lain zona A meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

Baca Juga: 11 Persen Masyarakat Indonesia Telah Transaksi dengan Uang Digital

Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter, dan zona utilitas.

Terakhir Zona C yang disiapkan untuk pembangunan tahap berikutnya dengan memanfaatkan cadangan lahan.

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.

Baca Juga: Soal Mudik Lebaran 2020, Achmad Yurianto: Pulang Kampung Boleh Asal Metodenya Benar

Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi terhadap Penyakit yang disebabkan Virus Corona ini bisa menampung hingga 1.000 tempat tidur.

Pada Tahap I Rumah sakit darurat ini dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur, sedangkan untuk tahap II sebanyak 640 tempat tidur.

Menteri Basoeki minta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan, yakni 28 Maret 2020.

Baca Juga: Ribuan Drone Penuhi Langit Tiongkok dengan Relief Manusia Berlari

Namun dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah virus corona, terutama dalam menjaga kebersihan dan jarak aman dalam berkomunikasi.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kementerian PUPR terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan fasilitas tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo dengan target selesai akhir Maret 2020 . Secara keseluruhan progres konstruksi sudah 78% dan optimis selesai pada 28 Maret 2020. Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua.Saat ini tenaga kerja di lapangan berjumlah 1600 orang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan Observasi/Carantina di Pulau Galang, Rabu (25/3/2020) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Idham Aziz . Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar. "Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Menteri Basuki . Rencana kapasitas tampung sebanyak 1.000 tempat tidur untuk Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi terhadap Penyakit yang disebabkan Virus Corona/COVID-19. Pada Tahap I dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur dan Tahap II sebanyak 640 tempat tidur . @waskita_karya @ptwijayakarya #KerjaBerdampak #PUPRSigapMembangunNegeri

A post shared by Kementerian PUPR (@kemenpupr) on

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x