Di Tengah Virus Corona, Luhut Pandjaitan: Pemerintah Putuskan Tak Larang Mudik Lebaran

- 4 April 2020, 12:21 WIB
Luhut Binsar Panjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi yang ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan ad interim oleh Presiden RI.
Luhut Binsar Panjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi yang ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan ad interim oleh Presiden RI. /- Foto: Antara/ Rangga Pandu Asmara Jingga

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah pandemi virus corona yang semakin meningkat, pemerintah memutuskan untuk tidak memberikan larangan mudik secara resmi.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet, meski begitu pemerintah memiliki aturan tertenu yang harus diikuti para pemudik.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut B. Pandjaitan saat memberikan keterangan melalui Konverensi Video pada Kamis, 2 April 2020.

Baca Juga: BERITA BAIK, 5 Pasien Positif Virus Corona Asal Bekasi Sembuh

Dalam keterangannya, Luhut mengatakan pemerintah dan seluruh apartanya akan melakukan langkah-langkah agar penggunaan angkutan umum sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19, yaitu menerapkan physical distancing.

“Nah, ini akan berdampak pada harga-harga angkutan kalau memang ada juga yang mudik. Karena bisa satu mobil, satu bus itu yang berpenumpang 40, mungkin hanya tinggal 20, sehingga tentu harganya bisa melonjak,” katanya.

Selain itu, menurut Luhut risiko selanjutnya adalah jika ada yang memaksakan diri untuk mudik, maka harus dikarantina selama 14 hari di tempat mudiknya.

Baca Juga: Yasonna Laoly Ingin Bebaskan Napi Koruptor Karena Corona, ICW: Tidak Ada Kaitannya

"Dan kalau di tempat mudik itu kita anggap tidak aman nanti akan ada pengkategorian daerah dia kembali ke Jakarta bisa saja dia masuk ke daerah karantina lagi untuk 14 hari," ucap Luhut.

Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan masyarakat yang akan mudik harus melakukan isolasi diri.

"Ini sudah terjadi di kampung-kampung atau di daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, maupun Jawa Timur. Jadi sekarang kita tinggal intensifkan saja, karena sudah menyadari bahayanya Covid-19,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x