Penggunaan Obat dan APD Tambah Permasalahan Limbah Medis, DPR Minta Efektifkan Peran KLHK

- 5 April 2020, 07:04 WIB
KEGIATAN operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.*
KEGIATAN operasional PT Jasa Medivest (Jamed) di kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, fokus dalam pengelolaan limbah medis. Jamed merupakan anak perusahaan BUMD Jabar Jasa Sarana.* /HUMAS PEMPROV JABAR/

PIKIRAN RAKYAT – Sejak virus corona merebak di Indonesia dan tingkat penggunaan Alat Pleindung Diri (APD) naik secara drastis sejumlah pakar menyoroti pengelolaan limbah medis demi menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah meluasnya pandemi global.

Beberapa ahli terkemuka di Indonesia telah memperingatkan pemerintah terhadap potensi lonjakan limbah medis yang tinggi sebagai dampak dari percepatan penanganan pasien di sejumlah rumah sakit rujukan yang tersebar di tanah air terutama Pulau Jawa yang kini menjadi wilayah paling terdampak.

Para ahli mengatakan kemungkinan peningkatan limbah medis harus disadari dan segera diatasi oleh pemerintah karena dapat membahayakan ekosistem lingkungan hidup.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Cara Mudah Lakukan Gerakan Bodyweight Training

Salah satu anggota DPR RI Hermanto meminta pemerintah mengefektifkan peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) dengan menambah titik-titik pengolahan khusus limbah medis terutama di wilayah yang menjadi episentrum penyebaran virus corona.

“Saya minta pemerintah segera mengatas persoalan tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan baru bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengefektifkan peran KLHK dalam bentuk menambah titik-titik pengolahan limbah B3 di kawasan yang banyak terdampak wabah virus corona,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi DPR RI.

Hermanto menyebut penggunaan obat-obatan dan peralatan kesehatan dalam menangani pasien terkait infeksi virus corona bisa menimbulkan masalah baru yakni meningkatnya limbah yang bersifat infeksius.

Baca Juga: Lockdown di Malaysia, Puluhan Warga Negaranya Terpaksa Tinggal di Nunukan

Hermanto menilai peningkatan limbah medis secara signifian tentu akan berakibat terhadap kestabilan dan kesehatan lingkungan.

Selain itu, Hermanto mengatakan di tengah pemberlakuan Keadaan Darurat Kesehatan dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB), ia juga meminta agar Presiden Joko Widodo turut memperhatikan dan memprioritaskan alat-alat yang biasa digunakan dalam proses pengolahan limbah B3 guna mencegah penyebarluasan infeksi virus corona.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x