PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo saat ini gencar mendesak kementerian untuk mempercepat peluncuran program padat karya tunai demi menjaga stabilitas daya beli masyarakat terutama bagi yang tinggal di pedesaan.
Kementerian PUPR merealisasikan program pada karya tunai dengan anggaran 10 triliun melalui 7 program antara lain program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3TGAI), pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW), penataan kota tanpa kumuh (KOTAKU), tempat pengelolaan sampah (TPS 3R), penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) serta pembangunan baru dan peningkatan kualitas rumah swadaya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai program padat karya tunai bagi masyarakat berpenghasilan rendah sangat tepat di tengah pandemi Virus Corona.
Baca Juga: Jubir Presiden Unggah Foto dengan Glenn Fredly dan Anies Baswedan
Selain memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, program padat karya tunai juga menjadi salah satu upaya memberantas angka kemiskinan dengan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
“Pola pelaksanaan padat karya tunai nanti harus memperhatikan protokol physical dan social distance untuk pencegahan penyebaran COVID-19,” tutur Basuki Hadimuljono seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi Kementerian PUPR.
Ditjen Sumber Daya Air akan melaksanakan P3TGAI di 10.000 lokasi dengan anggaran sebesar Rp 2,25 trilun.
Baca Juga: Berduet Film dengan Glenn Fredly, Angga Sasongko: Beta Sayang Ale
73 lokasi antara lain 15 lokasi di lampung, 10 lokasi di Bali dan 48 lokasi di NTT sudah mulai melakukan pembangunan fisik dengan membangun irigasi.
Ditjen Bina Marga akan melakukan pemeliharaan rutin jalan, jembatan, penyediaan marka jalan.