Kenang #14TahunGempaJogja, Seorang Rektor Berbagi Ceritanya dan Sampaikan Pesan Penting

- 27 Mei 2020, 15:20 WIB
BANGUNAN porak poranda usai gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter mengguncang daerah Bantul, Yogyakarta.*
BANGUNAN porak poranda usai gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter mengguncang daerah Bantul, Yogyakarta.* /Twitter @pemkabbantul/

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia pernah mengalami salah satu bencana alam terparah dalam sejarah dan membuat banyak pihak mengenang kejadian tersebut, salah satunya Gempa Jogja 2006.

Gempa Yogyakarta terjadi pada 27 Mei 2006. Tentu, masih terekam jelas di benak banyak pihak, salah satunya Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar.

Bukan hanya bagi Musni Umar, 27 Mei juga menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Jogja. Tak ada satu pun warga yang menyangka akan datang bencana hebat yang mengguncang tanah Jogja waktu itu.

Sekira pukul 5.53 WIB gempa bumi menggetarkan tanah Jogja. Gempa berkekuatan 5,9 skala richter yang terjadi selama 57 detik itu langsung membuat warga berlarian panik menyelamatkan diri keluar rumah.

Baca Juga: Billy Syahputra Berniat Jual Rumah Peninggalan Olga, Renny Nurman: Paling Kurang Lebih Rp 15 Miliar 

Melalui akun Twitter pribadinya, Musni Umar menceritakan bagaimana situasi saat kejadian tersebut terjadi.

Tepat 14 tahun yang lalu, gempa yang terjadi di Bantul menjadi sebuah bencana terbesar. Kala itu, Musni Umar tengah berada di Solo, Surakarta dalam rangka penelitian disertasi untuk meraih gelar doktor.

"Saya saat itu tengah tidur di pagi hari. Subuh tiba-tiba terjadi goncangan yang luar biasa, bagaikan kiamat. Saya lari terbirit-birit dari hotel tempat saya menginap," kata Musni.

Musni menjelaskan ketika ia sudah keluar ruangan, ia sudah melihat banyak orang-orang yang ketakutan menangis histeris, bahkan terdengar banyak orang yang mengucapkan Allahu Akbar.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x