PR BEKASI - Kantor Staf Presiden menjelaskan, biaya tes PCR atau rapid test virus corona yang kurang terjangkau akan menjadi perhatian pemerintah pada masa new normal.
"Kendala-kendala di lapangan seperti harga tes PCR yang terlalu tinggi, saya kira akan menjadi suatu hal yang akan diperhatikan agar pergerakan masyarakat lebih lancar," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian di Jakarta, Sabtu 6 Juni 2020.
Donny mengatakan, persoalan teknis terkait harga tes PCR akan menjadi perhatian. Namun hal yang paling penting adalah siapa saja yang hendal bepergian harus dalam kondisi sehat dan aman.
Dengan demikian, masyarakat tidak dilarang bepergian selama syarat-syarat tersebut dipenuhi.
Baca Juga: Kilas Balik Masa Pergerakan Nasional yang Diinisiasi Bapak Proklamator Soekarno
"Apabila syarat tersebut terlalu mahal atau berat, tentu saja akan disesuaikan. Yang paling penting adalah tidak dibatasi pergerakan, tetapi juga memperhatikan faktor-faktor kesehatan supaya tidak terjadi penyebaran. Ini yang paling penting," kata Donny.
Dia menegaskan, masalah harga, kerumitan, dan sebagainya harus segera diselesaikan untuk bisa membuat pergerakan publik lebih nyaman, aman, dan tidak terkendala.
Pernyataan Donny itu disampaikan saat menanggapi usulan sejumlah asosiasi pengusaha yang menginginkan harga tes PCR atau rapid test menjadi terjangkau.
Pengusaha juga meminta agar syarat tes Covid-19 tidak ditambah-tambahi dan diwajibkan pemerintah daerah sehingga pelaku usaha yang hendak menjalankan protokol kesehatan malah terbebani.