Network
PR BEKASI - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melaporkan bahwa sebanyak 57.100 calon haji reguler sudah berangkat ke Tanah Suci baik mendarat di Madinah maupun Jeddah.
Adapun calon haji khusus yang sudah tiba di Tanah Suci kini berjumlah 1.827 orang.
Pada Kamis ini, akan diberangkatkan sebanyak 4.429 calon haji yang terbagi dalam 11 kloter yang berangkat dari tujuh embarkasi.
Baca Juga: Info Loker Juni 2022 Jabar: Dicari Business Development Minimal Lulusan S1, Cek Kualifikasinya!
Masing-masing dua kloter berangkat dari Embarkasi Jakarta-Bekasi/JKS (820 orang), Solo/SOC (720), Surabaya/SUB (900), dan Makassar/UPG (786).
Selain itu, ada pula masing-masing satu kloter dari Embarkasi Balikpapan/BPN (360 orang), Batam/BTH (450), dan Lombok/LOP (360).
Di sisi lain, Kementerian Agama melaporkan sebanyak 447 orang jemaah haji Indonesia mengalami sakit sejak kedatangan pertama di Mekkah, Arab Saudi.
Baca Juga: One Piece: Kaido Ternyata Belum Mati, Kuncinya Ada di Kekuatan Akainu dan Shanks
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Akhmad Fauzin selaku Juru Bicara PPIH Kementerian merinci data jemaah haji yang sakit.
Di antaranya adalah 302 orang harus dirawat jalan, 142 dirawat di klinik kesehatan haji Indonesia, sedangkan tiga orang dirawat di RS Arab Saudi.
"Sementara calon haji yang wafat bertambah satu orang," ujar Fauzin dalam konferensi pers pelaksanaan haji di Jakarta, Kamis.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Simak 4 Tips Mudah untuk Mengolah Daging Kurban Agar Terbebas dari Penyebaran PMK
Fauzin mengungkapkan saat ini total jemaah haji yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.
Jemaah haji yang baru-baru ini meninggal atas nama Subagi Darnoso Daud bin Darnoso (60) dengan nomor paspor C5628125 asal Embarkasi Solo (SOC).
Kemenag mengingatkan jemaah untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan selalu memakai alas kaki.
Baca Juga: Resep Napoli Beef Cake, Salah Satu Olahan Kue Daging yang Cocok Disajikan Saat Perayaan Idul Adha
Jemaah juga hendaknya tidak menunggu haus untuk minum, selalu menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu, serta istirahat yang cukup.
"Atur kondisi kesehatan diri sendiri dan tidak memaksakan untuk selalu salat di Masjidil Haram mengingat waktu pelaksanaan wukuf masih lama," kata dia.***
