Network
PR BEKASI - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dikabarkan mengalami trauma berat hingga disebut membutuhkan layanan psikiater.
Diketahui, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) telah melakukan asesmen psikologis terhadap istri Ferdy Sambo.
Berdasarkan hasil asesmen, LPSK mengatakan bahwa kondisi Putri Candrawathi masih belum stabil sehingga membutuhkan layanan psikiater.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Glimpse of Us – Joji, Bikin Galau Satu Dunia
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua LPSK yakni Edwin Partogi Pasaribu.
Sebelumnya, Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Motif pembunuhan kepada Brigadir J ini pun masih belum terungkap, dikabarkan bahwa Ferdy Sambo terancam hukuman mati.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Terkait kasus itu, Edwin mengatakan bahwa Putri Candrawathi mengalami trauma berat sehingga masih sulit untuk diajak berbicara.
"Ibu PC nampak terlihat masih terguncang, masih ada situasi psikis yang belum stabil, kadang masih menangis, masih sulit untuk berbicara," katanya, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News.
Menurut Edwin Partogi Pasaribu, saat ini Putri Candrawathi tidak lagi membutuhkan psikolog.
Baca Juga: Etraordinary Attorney Woo Episode 13 Hari Ini Tayang Jam Berapa? Simak Jadwal, Spoiler, dan Link Nontonnya
"Ibu PC membutuhkan layanan psikiater, jadi sudah bukan psikolog lagi," katanya.
Diketahui ada dua orang tim LPSK yang datang ke kediaman pribadi Putri Candrawathi.
"Proses asesmen psikologis terhadap Ibu PC mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB," katanya.
Baca Juga: Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati Atas Perannya dalam Pembunuhan Brigadir J
"Ada psikolog dan psikiater, jadi ada dua orang. Jadi prosesnya antara psikiater-psikolog dan Ibu PC saja," katanya lagi.
Kini, pihak LPSK belum bisa memastikan penyebab trauma dari istri Ferdy Sambo.
LPSK masih menunggu hasil asesmen yang telah dikerjakan oleh tim psikolog dan psikiater rujukan lembaga tersebut.***
