Jokowi Marah dan Ancam Reshuffle Sejumlah Menteri, Berikut Analisis dari Pakar Mikroekpresi

- 29 Juni 2020, 14:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jengkel pada kinerja Menteri dalam menanggulangi Covid-19 dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020, di Istana Negara, Jakarta.*
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku jengkel pada kinerja Menteri dalam menanggulangi Covid-19 dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020, di Istana Negara, Jakarta.* //youtube.com/sekretariatpresiden

"Ada punctuation, seperti 'saya menggarisbawahi', saya juga melihat bahasa tubuhnya ada seperti memukul podium, walau tidak secara harafiah memukul, tapi ada gerakan tangan yang sampai kayak gemetar, yang mendukung kata-kata yang dikatakan oleh beliau," ujarnya.

Suara

Sementara dalam hal suara, ia mengatakan pada saat itu suara Jokowi terdapat suara yang lebih rendah dan pelan.

Baca Juga: Cek Fakta: Bill Gates Dikabarkan Akan Luncurkan Kapsul Implan Manusia untuk Lawan Virus Corona

Hal itu menunjukkan rasa kesedihan dan tidak yakin. Ada pula pitch suara yang meninggi, seperti sudah berteriak yang menunjukkan kemarahan memuncak.

Gaya verbal

Apabila dari sisi gaya verbal, Monica Kumalasari mengatakan bahwa Jokowi kerap megulang kata 'krisis', '267 juta rakyat', 'extraordinary', dan 'biasa-biasa saja'.

Baca Juga: Meski Alami Peningkatan di Tingkat Provinsi, 5 Daerah di Sumatra Utara Ini Nihil Kasus Virus Corona

"Kata tersebut menunjukkan analisa bahwa ini kondisinya tidak biasa tapi 'kenapa Anda semua para menteri menganggap ini suasananya normal dan biasa saja'," imbuhnya.

Konten

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x