Dia menjelaskan krisis ekonomi yang dialami di Indonesia meliputi demand, supply hingga produksi. Pada kuartal I, Jokowi menyebutkan di tengah pandemi di Indonesia ini hanya tumbuh sebanyak 2,97 persen.
"Pada saat keadaan normal di kuartal I bisa tumbuh di atas 5 persen," katanya. Dikatakan, pada kuartal II pertumbuhan ekonomi sangat mengkhawatirkan karena di posisi minus.
Sehingga, ia menekankan, hati-hati mengelola manajemen krisis agar persoalan kesehatan dan ekonomi dapat ditangani dengan baik.
"Jadi saya harapkan, bapak ibu sekalian, gas dan rem-nya ini betul-betul diatur," ucapnya.***