BMKG Berikan Status Siaga Kekeringan pada Sejumlah Wilayah DIY

- 21 Juli 2020, 11:51 WIB
ILUSTRASI kekeringan.*
ILUSTRASI kekeringan.* /PIXABAY/

PR BEKASI – Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini mulai memasuki musim kemarau.

Musim kemarau selalu menimbulkan sejumlah permasalahan di tanah air meliputi kekeringan hingga kebakaran hutan.

Terbaru, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berstatus siaga terhadap potensi bencana kekeringan meteorologis.

Baca Juga: Resmi, Jokowi Bubarkan 18 Badan-Komite, Simak Daftar Lengkapnya

"Status siaga karena telah mengalami 31 sampai 60 hari tanpa hujan dan prospek peluang curah hujan rendah kurang dari 20 milimeter per dasarian," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Dirinya menjelaskan kekeringan meteorologis disebabkan berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang bahkan hingga lebih dari dua bulan kedepan.

Etik menyebutkan sejumlah wilayah DIY yang saat ini berstatus siaga kekeringan yakni Kecamatan Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Pajangan, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sewon, dan Srandakan (Kabupaten Bantul).

Baca Juga: Komitmen Pengembangan Kendaraan Listrik, Volkswagen Siapkan 150.000 SPBL Bulan Depan

Selain itu kekeringan turut melanda Tegalrejo, Umbulharjo (Kota Yogyakarta), Rongkop, (Gunung Kidul), Galur, Kokap, Lendah, Panjatan, Pengasih (Kulon Progo) serta Berbah, Depok, Gamping, Kalasan, dan Seyegan (Sleman).

"Dampaknya mulai dari berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian, meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan, serta berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x