Network
PR BEKASI - Sejak Kamis, 30 Juli 2020, sorotan publik mengarah kepada buronan hak tagih Bank Bali Djoko Tjandra setelah berhasil ditangkap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri di Malaysia.
Tak sedikit publik menyoroti tampilan Djoko Tjandra sesaat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur yang tengah mengenakan baju oranye.
Di media sosial, ramai diperbincangkan satu meme yang menampilkan perbedaan alis milik buronan bernama lengkap Joko Soegiarto Tjandra sebelum dan sesudah ditangkap.
Baca Juga: Kurangi Potensi Penularan Covid-19, Mulai 3 Agustus Ganjil Genap Jakarta Kembali Diberlakukan
Dalam meme tersebut menampilkan perbedaan pada alis Djoko Tjandra, sesudah ditangkap terlihat alis milik Djoko Tjandra lebih tebal dibandingkan sebelum insiden penangkapannya.
Sejak itu banyak publik mempertanyakan apakah Djoko Tjandra yang ditangkap di Malaysia itu merupakan yang asli, bahkan tak sedikit juga menilai bahwa yang ditangkap Bareskrim Polri adalah Djoko Tjandra palsu.
Setelah munculnya hal tersebut, Tim Inafis Bareskrim Polri dengan cepat melakukan pencocokan teknologi pemindai wajah terhadap foto Djoko Tjandra untuk elektronik-Kartu Tanda Pengenal (e-KTP) dengan fotonya saat ditangkap tim Bareskrim Polri.
Baca Juga: Merasa Dipermainkan Mafia Hukum, Mahfud MD: Pemerintah Akan Seret Djoko Tjandra Beserta Kroninya!
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Insinyur Jenderal (Irjen) Pol Argo Yuwono, memberikan penjelasan perihal hasil pencocokan dengan menggunakan teknologi pemindai wajah pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari PMJ News, Irjen Pol Argo Yuwono menjelaskan bahwa dari hasil pemindaian terdapat kecocokan, bahkan tingkat kecocokan melebihi dari 90 persen.
