PR BEKASI – Sebanyak 16 orang mengalami luka-luka akibat terkena anak panah di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Dikabarkan bahwa hal tersebut terjadi karena ke-16 orang tersebut terlibat perang tradisional.
Perang tradisional yang terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua merupakan perang yang terjadi antara masyarakat Kampung Wukahilapok dan Kampung Meagama.
Baca Juga: Unik, Toilet Umum di Taman di Jepang Ini Berdinding Kaca Tembus Pandang
"Korban dari dua kelompok itu. Pada Kamis (10 September 2020) korban sebnyak 11 orang dan Jumat (11 September 2020) korban lima orang, sehingga total ada 16 orang luka-luka. Dokter berhasil mengeluarkan serpihan mata panah dari tubuh korban," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 12 September 2020.
Dominggus mengungkapkan bahwa sebagian besar warga yang terkena anak panah saat ini dirawat di kampung masing-masing.
"Keluarga tetap ngotot untuk bawa pulang ke rumah (tidak dirawat di RSUD). Jadi sudah dibawa pulang ke rumha untuk dirawat di rumah," katanya.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Jawa Barat Hari Ini, Sabtu, 12 September 2020
Sementara, ia juga mengatakan bahwa personel kepolisian harus melerai kedua kelompok yang berperang ini dengan mengeluarkan tembakan peringatan.