PR BEKASI – Media sosial Twitter diramaikan dengan salah satu akun yang menuliskan pengalamannya mendapatkan pemerasan dan pelecehan seksual oleh dokter saat menjalani rapid test di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 18 September 2020.
Pemilik akun @listongs awalnya sempat merasa ragu untuk menceritakan kejadian yang dialaminya tersebut, karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, karena laporannya belum diproses, akhirnya dia pun memilih untuk menceritakannya kepada warganet.
Baca Juga: Lumat Schalke 8-0, Ini Delapan Fakta 'Keberingasan' Bayern Munchen
Hal tersebut terjadi pada hari minggu, 13 September ketika pemilik akun akan pergi dari Jakarta menuju Nias, Sumatra Utara. Karena belum sempat melakukan rapid test pada hari sebelumnya, dia pun berencana melakukan rapid test di bandara.
Dia pun melakukan tes di tempat resmi yang telah disediakan oleh pihak Bandara Soetta. Pemilik akun yang sebelumnya juga pernah melakukan perjalanan ke Australia 6 hari sebelumnya, di mana community case sudah 0 selama berbulan-bulan.
Namun, ketika dia mengambil hasil tes, pemilik akun dinyatakan reaktif, dia pun sudah pasrah dan akan membatalkan penerbangan.
Baca Juga: Dua Aplikasi Tiongkok Resmi Dilarang Donald Trump Mulai Besok, TikTok dan Jutaan Warga AS Protes
Editor: Puji Fauziah