PR BEKASI - Setelah beredar kabar terkait penghapusan mata pelajaran (mapel) Sejarah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Anwar Makarim akhirnya buka suara.
Nadiem, dalam video klarifikasi yang telah diunggah pada akun resmi @kemdikbud.ri membantah akan menghapus mata pelajaran Sejarah. Menurutnya hal itu bertentangan dengan misi Kemendikbud.
Dia menjelaskan tidak ada sama sekali regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran Sejarah di kurikulum nasional. Menurutnya isu yang terjadi karena karena ada presentasi internal yang keluar masyarakat dengan salah satu penyederhanaan kurikulum.
Baca Juga: Melulu Lihat dari Sudut Pekerja, Ekonom: RUU Cipta Kerja harus Dilihat dari Perspektif Pencari Kerja
Selain itu ia mengatakan bahwa yang pembahasan kurikulum memiliki puluhan versi yang sedang dilakukan pengujian dan semuanya hingga kini belum final.
Langkah tersebut menurut Nadiem merupakan bentuk pengkajian yang benar, yaitu dengan menghadirkan segala opsi untuk diperdebatkan secara terbuka.
Nadiem juga menegaskan bahwa penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan sampai tahun 2022.
Baca Juga: Hasrat Balas Dendam Masih Ada Usai Kematian Qassem Soleimani, Iran Ancam Bunuh Duta Besar AS
Ia mencontohkan, tahun 2021 Kemendikbud hanya akan melakukan berbagai uji coba pada sekolah penggerak yang terpilih dan bukan secara nasional.
Nadiem dalam kesempatan itu meminta kepada masyarakat untuk tidak meragukan komitmennya dalam memajukan pendidikan sejarah bangsa.