PR BEKASI - Pergerakan yang ditunjukkan oleh lempeng tektonik cukup aktif di wilayah Indo-Austrlai dengan Eurasia (Lempeng Sunda) berhasil dideteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut, pergerakan itu mengacu pada adanya potensi gempa yang dapat menimbulkan tsunami di selatan Pulau Jawa.
"Ada pergerakan lempeng tektonik di Indo-Australia dengan Eurasia atau Lempeng Sunda di sebelah utaranya, sehingga lokasinya ada di selatan Jawa di laut lepas," kata ketua BMKG tersebut, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Senin, 28 September 2020.
Baca Juga: Hasil MotoGP Catalunya: Fabio Quartararo Juara, Valentino Rossi dan Dovizioso Gagal Finis
Rahmat menuturkan, titik pergerakan lempeng berada di sekitar 200 kilometer dari garis pantai di selatan Jawa ke arah laut bagian selatan.
Lempeng itu terus mengalami pergerakan sekitar 6 hingga 7 senitmeter per tahun.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan, gempa dan tsunami raksasa berpotensi akan berulang di jalur-jalur tunjaman lempeng.
Baca Juga: Gelar Rapat di Hari Libur, Buruh Pergoki Baleg DPR Bahas RUU Ciptaker di Hotel
"Jalur-jalur ini akan tetap menghasilkan gempa dan tsunami raksasa di masa datang. Tiap-tiap jalur memiliki waktu perulangan ratusan hingga ribuan tahun," kata Eko.