PR BEKASI - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Bio Farma diminta untuk segera memproduksi alat tes PCR dan tes cepat (rapid test kit) untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan dalam negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Produk-produk PCR dan Tes Rapid Dalam Negeri, Jumat, 2 Oktober 2020.
"Sekarang kita lihat BPPT dan Bio Farma untuk menyusun list (daftar) apa saja yang dibutuhkan dan impor produk apa saja yang kita batasi," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Baca Juga: Bukan Hanya Barca, Athletic Bilbao Juga Punya Tradisi Generasi Pemain
Luhut Pandjaitan menegaskan agar kapasitas produksi domestik dapat terserap terlebih dahulu dan impor bisa dilakukan bila produksi dalam negeri tidak mencukupi.
"Oleh karena itu nanti BUMN kita dorong untuk membantu investasi dalam bidang ini," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Luhut Pandjaitan pun meminta agar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita betul-betul mendorong agar industri industri dalam negeri bisa masuk di sektor farmasi.
Baca Juga: Ceritakan Kisah di Dalam Jeruji Besi Selama 3 Tahu, Mike Tyson: Bagi Saya, Itu Adalah Sebuah Berkah