"Meningkatnya persepsi ancaman COVID-19 dan semakin menurunnya tingkat kepercayaan bahwa orang Indonesia kebal terhadap COVID-19 merupakan sebuah penanda bahwa tingkat kesadaran publik akan bahaya dari virus itu meningkat," kata Justito.
Di samping itu, survei tersebut juga memperlihatkan terbaginya persepsi responden terhadap efektifitas dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kedua oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Israel dan Amerika Serikat Rayu Sudan Segera Normalisasi Hubungan Diplomatik
Sebanyak 49.8 persen menyatakan PSBB kedua ini efektif, berbanding tipis dengan yang menyatakan bahwa PSBB kedua ini tidak efektif sebanyak 48.7 persen.
Selain itu, jumlah responden yang bekerja dari rumah sebanyak 30,5 persen, sedangkan yang masih masuk ke kantor sebanyak 36.1 persen. Sisanya, sebanyak 33.4 persen menyatakan bahwa mereka mendapatkan shift masuk bergiliran.
Selanjutnya, survei ini juga menunjukkan bahwa kasus positif COVID-19 sudah menjangkiti lingkungan terdekat.
Baca Juga: Mengerikan, Polisi Ungkap Kondisi Mayat Cai Chang Pan Saat Ditemukan Bunuh Diri di Tengah Hutan
Sebanyak 26.5 persen responden menjawab bahwa ada orang dari lingkungan terdekat mereka yang terkena kasus positif COVID-19. Rata-rata jumlah orang yang positif COVID-19 dari lingkungan terdekat tersebut sebanyak tiga hingga empat orang.
Selebihnya, sebanyak 35 persen menjawab tidak dan 38.5 persen lainnya menjawab tidak tahu.
Ia menyebutkan, survei ini dilakukan pada 8 - 10 Oktober 2020 dengan menggunakan telepon (telesurvei) kepada 803 responden yang merupakan pekerja/karyawan kantor di DKI Jakarta.