PR BEKASI - Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa adanya perbaikan dalam prevalensi stunting dari 37 persen di 2013 menjadi 27,6 persen di 2019 lalu.
Sehingga, Presiden Jokowi meminta agar angka tersebut terus diturunkan hingga mencapai 14 persen di tahun 2024 mendatang.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Setkab.go.id pada Kamis, 22 Oktober 2020, akselerasi penurunan stunting (kondisi gagal pertumbuhan pada anak) adalah salah satu program prioritas pemerintah di sektor kesehatan.
Baca Juga: HSN Diwarnai dengan Meninggalnya Pimpinan Gontor KH Abdullah Syukri, Menag Sampaikan Belasungkawa
Hal tersebut diungkapkan Jokowi, sapaan akrabnya pada saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Percepatan Penurunan Stunting pada Agustus lalu.
Jokowi juga memerintahkan agar upaya ini difokuskan pada 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat.
Serta, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Innalillahi, Pimpinan Pondok Modern Gontor Meninggal Dunia, Ustad Yusuf Mansur Ikut Proses Pemakaman
Sementar, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa penyatuan berbagai program atau konvergensi di seluruh wilayah Indonesia harus dilakukan agar upaya penurunan stunting berjalan lebih efektif.