Warga Khawatirkan Zat Babi dalam Vaksin Covid-19, Pakar: Sudah Disaring Berulang Kali Hingga Hilang

- 24 Oktober 2020, 06:54 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /ANTARA

PR BEKASI - Di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, kehadiran vaksin sangat dibutuhkan karena diyakini mampu menghentikan ataupun mencegah terjadinya penularan atau penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Saat ini, ada beberapa kandidat vaksin yang tengah dikembangkan pemerintah, seperti vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Selain vaksin dalam negeri, ada pula kandidat vaksin hasil kolaborasi dengan pihak luar negeri, seperti Bio Farma dengan Sinovac dari Tiongkok, Kimia Farma dengan G42 dari Uni Emirat Arab, dan Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan.

Baca Juga: Komunikasi Politik Pemerintah Terus Jadi Sorotan, Peneliti: Padahal Kita Sedang Membangun Demokrasi

Keberadaan vaksin hasil kolaborasi dengan pihak luar tersebut tentu mengundang tanda tanya tentang kehalalannya.

Apalagi umum diketahui, jika pihak luar negeri seringkali menggunakan beberapa zat yang bersumber dari babi saat memproduksi makanan ataupun obat.

Menanggapi hal tersebut, pakar vaksinologi mengatakan, beberapa jenis atau merek vaksin dalam proses pembuatannya memang bersinggungan dengan enzim yang bersumber dari babi.

Namun, calon vaksin mengalami pencucian dan penyaringan hingga milyaran kali. Sehingga produk akhirnya sudah tidak lagi mengandung babi.

Baca Juga: Minta Inflasi Dikendalikan, Jokowi: Belanja Kementerian Tolong Utamakan Produk dalam Negeri

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x